Page 192 - Evaluasi Pembelajaran
P. 192
1. Berdasarkan Kesepakatan
Dalam konteks ini, passing-score ditentukan oleh
sekelompok evaluator berdasarkan pengalaman dan
kesepakatan. Contoh penggunaan cara ini adalah
kesepakatan yang digunakan guru dalam menentukan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada suatu ata
pelajaran tertentu. Dalam suatu wilayah tertentu,
biasanya terdapat MGMP (Musyawarah Guru Mata
Pelajaran), yang merupakan wadah guru yang mengajar
pada mata pelajaran yang sama. Kelompok MGMP ini juga
bisa dinggap sebagai kelompok evaluator untuk mata
pelajaran tertentu. Dalam musyawarah MGMP mata
pelajaran Matematika kelas IV SD misalnya, para guru
menentukan KKM untuk mata pelajaran Matematika di
satu wilayah tertentu adalah 7,5. Angka KKM=7,5 adalah
merupakan passing-score yang disepakati sebagai
patokan.
2. Berdasarkan Perhitungan
Kadangkala evaluator perlu menentukan angka
tertentu yang eksak sebagai passing-score dalam
penilaian kompetensi. Untuk itu diperlukan amalisis
berdasarkan pendekatan, metode, dan perhitungan
tertentu.
Secara umum terdapat 3 jenis pendekatan yang
digunakan dalam penetapan passing-score. Pertama
adalah pendekatan yang berpusat pada tes yang
digunakan (test centered models). Kedua, pendekatan
yang berpusat pada peserta tes (examined centered
models), dan yang ketiga adalah pendekatan
kompromistis antara keduanya (Bulkani, 1999). Pada
pendekatan pertama, penetapan passing-score dimulai
dengan memperkirakan skor minimal yang harus
diperoleh oleh peserta tes untuk mencapai kompetensi
tertentu menggunakan tes yang dicari passing-scorenya.
Tampak di sini bahwa pusat perhatian evaluator adalah
pada instrumen tes yang digunakan dan skor tes yang
181