Page 309 - Bibliosufistik Pada Jalan Tuhan Memancar Kedamaian
P. 309
dosa-dosa yang pernah ia lakukan. Pengakuan tersebut
disenandungkan lewat sebuah syair berikut:
“Oh, Tuhanku,
aku tak layak menjadi penghuni surga
Tapi, aku tidak tahan di neraka jahim
Terimalah taubatku dan ampunilah dosa-dosaku,
Sebab Engkaulah Maha Pengampun dari dosa-dosa besar
Tuhan, dosaku bagaikan bilangan pasir
Berilah aku kesempatan taubat Wahai Yang Maha Agung
Sementara umurku selalu berkurang tiap hari,
Malah dosaku terus bertambah, bagaimana aku
menanggungnya?
Tuhanku,
Hamba-Mu yang penuh dosa kini telah datang pada-Mu
mengakui dosa-dosanya dan memanggil nama-Mu
Jika Engkau ampuni, dan Engkau berhak
mengampuninya
Sekiranya Engkau tolak,
Siapa lagi yang kami harap selain Engkau?”
Itulah lantunan syair Abu Nawas dalam pengakuannya
terhadap segenap dosa yang pernah dengan sengaja ia
perbuat. Suatu pengakuan yang benar-benar keluar dari
lubuk hati yang paling dalam. Suatu penyesalan yang benar-
benar tumbuh dari hati yang sadar akan kelalaiannya.
Dari lantunan syair Abu Nawas tersebut, satu pelajaran
yang paling berharga yang dapat kita petik adalah bahwa
296 | Asep Solikin