Page 127 - Bimbingan Karir Paradigma, Dimensi, dan Problematika Perencanaan Karir
P. 127

yang mereka tahu melalui pikirannya dan hati/perasaannya
            sebagai benar. Self control memberikan seseorang kekuatan
            kehendak untuk mengatakan tidak (the willpower to say no),
            melakukan apa-apa yang benar(do what’s right) dan memilih
            untuk melakukan tindakan yang bermoral (to choose the act
            morally). (h. 82). Self control merupakan sebuah mekanisme
            internal  yang powerful yang  membimbing  tingkah laku
            moralnya  sehingga  pilihan-pilihannya  bukan  hanya  lebih
            aman tetapi juga lebih bijaksana. Hal itu karena self control
            merupakan otot moral yang secara temporarily menghentikan
            tindakan-tindakan yang berpotensi salah (hurtful). Itu terjadi
            dengan  memberi anak  ekstra  kritis kedua  yang  mereka
            butuhkan untuk  mengenal  kemungkinan  konsekuensi dari
            tindakannya dan kemudian mengeremnya, kemudian mereka
            tidak memproses  menjadi tindakan yang didasarkan pada
            pikiran-pikiran berbahaya. Self control penting bagi anak
            untuk  menghadapi dunia yang terkadang kejam dan tidak
            dapat diprediksi. (Borba: 83)
                Self  control  juga  didefinisikan  dalam  ragam  rumusan:
            (1) Selfcontrol  adalah  self regulatory,  yaitu  apa  yang
            menolong anak mengatur perilakunya sehingga ia melakukan
            berdasarkan pengetahuannya dan perasaannya secara benar.
            Self control memberikan anak-anak  kehendak yang kuat/
            kekuatan  kehendak untuk  mengatakan tidak,  melakukan
            apa yang benar dan memilih  tindakan yang bermoral.  (2)
            kebaikan pada inti kepercayaan diri seseorang. Jika seseorang
            memiliki self control, dia tahu,  dia mempunyai pilihan-
            pilihan dan dapat mengendalikan tindakannya. Kebaikan itu
            memotivasi kebaikan budi. Kebaikan menggerakan nuraninya
            menggerakan sesuatu. (3)  sesuatu yang  menggerakan
            seseorang pada karakter  kuat, karena menghentikannya
            dari pemanjaan  berlebihan terhadap  kesenangan  dan
            mengijinkannya untuk  fokus pada tanggung  jawabnya. (4)
            Sesuatu yang mensiagakan seseorang terhadap sesuatu yang
            secara potensial berkonsekuensi bahaya bagi  tindakannya,


             114  Bimbingan Karir
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132