Page 54 - Bimbingan Karir Paradigma, Dimensi, dan Problematika Perencanaan Karir
P. 54
Setelah mengetahui beberapa kecende-rungan atau
perubahan karir dari pola tradisional menuju pola protean,
tentunya setiap orang dapat menilai posisi dirinya masing-
masing apakah masih dalam pusaran yang tradisional atau
telah mengarah pada karir yang protean. Mungkin kebanyakan
orang tidak berposisi secara ekstrim pada masing-masing
pola, melainkan secara kontinum berada pada rentangan
semakin protean atau masih cenderung linier dalam meniti
karirnya. Selanjutnya kita perlu melihat implikasi perubahan
pola karir bagi pengembangan karir di masa depan, serta kiat-
kiat yang perlu dilakukan bagi orang yang mau mengubah
karirnya agar lebih protean.
D. Implikasinya bagi Pengembangan Karir di Masa Depan
Tarumingkeng mencatat bahwa dinamika bisnis awal
abad ke-21 mengandung kata-kata kunci seperti: high tech
knowledge-based, human resources, strategic management,
IT, dan e-business. Inilah antara lain tantangan manajer masa
kini dan angkatan kerja abad ke-21. Konsekuensinya, lembaga
pendidikan pun perlu mengadakan perubahan besar-besaran,
menyesuaikan diri, meninggalkan paradigma lama agar tak
tertinggal bersama keusangan abad yang lalu (http://www.
rudyct.com /STRAT PSDM.htm).
Sebagai bekal untuk berkompetisi mengembangkan karir
pada era mendatang Allred, Snow & Miles (1996) menjabarkan
lima kategori knowledge yang diperlukan untuk membina
karir dalam abad ke-21, yaitu:
1. Pengetahuan yang berbasis keahlian teknis;
2. Pengalaman crossfunctional dan inter-nasional;
3. Kepemimpinan kolaboratif, ini diperlukan untuk
memastikan kesamaan langkah dengan organisasi;
4. Keahlian self-management skill, termasuk senantiasa
mengakumulasi-kan proses pembelajaran dan menjaga
keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan
Paradigma, Dimensi, dan Problematika Perencanaan Karir 41