Page 74 - Bimbingan Karir Paradigma, Dimensi, dan Problematika Perencanaan Karir
P. 74
lain-lain, (f) Konsep karir seperti suksesi jabatan dan tanggung
jawab mulai mengalami pergeseran dan perkembangan pesat,
(g) dalam perkembangan karir menurut Savickas (2002) tidak
semua pegawai memiliki kesempatan yang menggembirakan,
pengembangan karir lebih terbuka bagi kelompok masyarakat
yang relatif kaya, memiliki akses kepada sumber-sumber
permodalan dan pendidikan, (h) munculnya berbagai
model tenaga kerja kontrak menyebabkan produksi negara
berkembang bertambah karena dapat menghasilkan barang
murah dengan kualitas bagus dan bayaran karyawan yang
murah tanpa ikatan dan tanggungan.
Hall dan Mirvis (1996) kemudian memaparkan tentang
adanya perubahan sisi psikologis dari model kerja kontrak
antara buruh dan majikan pengaruhnya terhadap karir
seseorang. Pada model karir tradisional: (a) perusahaan
dengan majikan lebih menentukan perkembangan karir
seseorang, (b) pola kerja kontrak model paruh waktu atau
waktu penuh lebih ditentukan oleh majikan dan perusahaan.
Hal ini seharusnya tidak boleh terjadi, sehingga harus
dilakukan perubahan paradigma dan sisi pandang dari
perpektif psikologi kerja antara lain: (a) perusahaan tidak
sepenuhnya menentukan karir pekerja, (b) pekerja dapat
menentukan dan merancang karirnya sendiri, (c) pekerja
harus bersifat fleksibel dalam mengembangkan keahlian untuk
menyesuaikan keahlian dengan perkembangan lingkungan
kerjanya tanpa harus tergantung kepada kelompok atau
perusahaan, (d) Para pekerja baru harus tahu tuntutan pasar
potensial dunia, (e) Harus selalu memperbaharui secara terus
menerus keahlian dan belajar bagaimana dapat bekerja sama
dengan orang lain.
Kondisi inilah yang menurut Hall dan Marvis
sesungguhnya yang mendorong munculnya istilah karir
protean. Dalam kondisi seperti ini maka jelas ada tiga pihak
yang saling mempengaruhi satu sama lain yaitu individu,
organisasi dan situasi diluar organisasi. Ke tiga pihak tersebut
Paradigma, Dimensi, dan Problematika Perencanaan Karir 61