Page 78 - Bimbingan Karir Paradigma, Dimensi, dan Problematika Perencanaan Karir
P. 78

karir  secara tradisional dilihat sebagai pergerakan linear
              dan menanjak dalam satu atau dua perusahaan atau sebuah
              pekerjaan yang stabil didalam sebuah profesi.
                  Jika memilih karir  tradisional maka  organisasi akan
              memberikan kompensasi dan keamanan pekerjaan yang baik
              demi memotivasi individu yang ada dalam organisasinya agar
              mendapatkan timbal balik berupa kerja keras dan kesetiaan
              sesuai dengan yang  diharapkan  oleh organisasi. Sehingga
              setiap individu dalam  organisasi diharapkan memiliki
              komitmen yang besar dalam menyelesaikan pekerjaannya.
                  Pada masanya, karir  tradisional ini dipandang sebagai
              karir yang  ideal  meski tidak  semua  orang  mendapatkan
              tempat pada karir ideal seperti ini dan karir ini telah menjadi
              tumpuan  harapan bagi  setiap individu dalam  organisasi
              (Reitman dan Schneer, 2008).  Meskipun  begitu  terdapat
              beberapa permasalahan dalam karir  tradisional. Pertama
              pada masa awalnya pencapaian karir ini hanya identik dengan
              laki-laki karena dahulu wanita di fokuskan untuk menangani
              kegiatan  kerumahtanggaan  karena itu  hanya sebagian  kecil
              wanita  yang  meniti karir ini baru  pada  fase transisi hal  ini
              berubah. Kedua, model karir  ini berfokus kepada individu
              karena model karir pada masa ini hanya memandang individu
              sebagai alat selayaknya alat produksi. Individu hanya dituntut
              untuk  memberikan  performa  yang  baik  guna  mendapatkan
              kompensasi  baik berupa materil maupun  imateril. Individu
              diberlakukan sebagai objek belum sebagai subjek dalam karir
              dan tidak ada kebebasan individu dalam menentukan karirnya
              sendiri (Iswahyudi, 2009) karena jenjangnya secara vertikal
              telah ditentukan oleh organisasi.

                  Dalam  karir  protean perkembangan karir  menjadi
              lebih dikendalikan dan diciptakan oleh individu itu sendiri
              bukan oleh organisasi. Karir protean bukanlah kontrak karir
              antara seseorang dengan organisasi melainkan kesepakatan
              antara seseorang dengan pekerjaan orang itu sendiri, karena
              itu dalam karir  protean menuntut  adanya kesadaran dan
                         Paradigma, Dimensi, dan Problematika Perencanaan Karir  65
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83