Page 77 - Bimbingan Karir Paradigma, Dimensi, dan Problematika Perencanaan Karir
P. 77

pekerjaan yang tersusun  secara hirarkhis  dalam  sebuah
            organisasi(Iswahyudi, 2009).
                Sedangkan protean career  oleh  Hall &  Moss  (1998)
            dideskripsikan  sebagai  suatu  proses  dimana  seseorang
            (bukan  organisasi), memiliki pilihan  dalam  mencari,
            menentukan  dan  memilih karirnya  sendiri  sebagai  elemen
            yang terintegrasi dalam  hidupnya, dan kesuksesan  yang
            dicapai adalah kesuksesan internal atau  psikologis bukan
            kesuksesan eksternal yang ditentukan oleh perusahaan atau
            organisasi. Karena  itu  karir protean  dapat  juga  diartikan
            sebagai sikap pengendalian diri individu dalam bekerja yang
            membantu membuat keputusan tentang karir miliknya dengan
            mempertimbangkan  kepentingan  nilai  sebagai kekuatan
            penggerak dalam memutuskan pilihan sebuah atau beberapa
            karir dalam hidupnya (Coutinho at al, 2008).
                Waterman dkk. (1994) mengemukakan istilah lain yang
            disebut career-resilient workforce yang diartikan sebagai
            sebuah  sikap  dari kelompok  karyawan  yang  tidak  hanya
            berdedikasi pada ide dari pembelajaran yang berkelanjutan
            (continuous learning) tetapi juga  menyiapkan  diri  untuk
            menghadapi perubahan, bertanggung jawab pada pengaturan
            karir  mereka sendiri,  dan yang  terakhir adalah  mempunyai
            komitmen terhadap  kesuksesan perusahaan.  Dari uraian
            diatas  nampak  terdapat  beberapa  perbedaan  substansial
            antara paradigma karir tradisional dan karir protean.
                Karir tradisional menurut  Hall  dan Mirvis (1995)
            memiliki  beberapa  ciri diantaranya: (1) hanya  berorientasi
            kepada individu dalam organisasi, (2) bergerak secara linear-
            vertikal keatas maupun kebawah, (3) posisi menggambarkan
            tanggungjawab yang ditanggung  dan adanya kompensasi
            yang diberikan oleh organisasi, (4) organisasi menyediakan
            dan menentukan jenjang pengembangan karir. Dessler dalam
            bukunya “Human  Resources  Management”  (2003)  juga
            memberikan penjelasan  yang sama. Menurut  pernyataan
            Sullivan, Carden dan Martin (1998) yang dikutip oleh Dessler,
             64   Bimbingan Karir
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82