Page 103 - Belajar & Pembelajaran
P. 103
Perubahan kurikulum sekolah tidak hanya menimbulkan masalah bagi
guru dan siswa, tetapi juga petugas pendidikan dan orang tua siswa. Bagi guru,
ia perlu mengadakan perubahan pembelajaran. Dalam hal ini guru harus
menghindarkan diri dari kebiasaan pembelajaran yang "lama". Bagi siswa, ia
perlu mempelajari cara-cara belajar, buku pelajaran, dan sumber belajar yang
baru. Dalam hal ini siswa harus menghindarkan diri dari cara-cara belajar
"lama". Bagi petugas pendidikan, ia juga perlu mempelajari tata kerja pada
kurikulum "baru", dan menghindari kebiasaan kerja pada kurikulum "lama".
Bagi orang tua siswa, ia perlu mempelajari maksud, tata kerja, peran guru, dan
peran siswa dalam belajar pada kurikulum "baru". Orang tua perlu memahami
adanya metode dan teknik belajar "baru" bagi anak-anaknya. Dengan
memahami dan mempelajari teknik belajar yang "baru", maka ia dapat
membantu proses belajar anaknya secara baik.
C. CARA MENENTUKAN MASALAH-MASALAH BELAJAR
Program pembelajaran merupakan hal yang kompleks. Kekompleksan itu
terentang dari (i)konstruksi kurikulum dan pemberlakuan kurikulum sekolah, (ii)
tugas guru menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi program
pembelajaran; dalam pelaksanaan pembelajaran guru memilih media dan
sumber belajar, serta strategi mengajar yang sesuai dengan kurikulum, serta
j(iii) peran siswa dalam proses belajar yang sesuai kurikulum yang berlaku.
Belajar di sekolah terkait dengan beberapa hal. Dalam bertindak belajar,
siswa berhubungan dengan guru, bahan belajar, pemerolehan pengetahuan
dan pengalaman, dan tata kerja evaluasi belajar. Di samping itu, siswa secara
intern menghadapi disiplin, kebiasaan, dan semangat belajarnya sendiri. Faktor
intern siswa tersebut merupakan hal yang cukup kompleks.
Siswa yang belajar di sekolah merupakan akibat dari program
pembelajaran guru. Guru berkepentingan untuk mendorong siswa aktif belajar.
Dengan demikian sebagai pendidik generasi muda bangsa, guru berkewajiban
mencari dan menemukan masalah-masalah belajar yang dihadapi oleh siswa.
1. Pengamatan Perilaku Belajar
Sekolah merupakan pusat pembelajaran. Guru bertindak menjelaskan,
dan siswa bertindak belajar. Tindakan belajar tersebut dilakukan oleh siswa.
Sebagai lazimnya tindakan seseorang, maka tindakan tersebut dapat diamati
sebagai perilaku belajar. Sebaliknya, tindak belajar tersebut terutama dialami
oleh siswa sendiri. Siswa mengalami tindak belajarnya sendiri sebagai suatu
proses belajar yang berjalan dari waktu ke waktu. Siswa dapat menghentikan
sendiri, atau mulai belajar lagi. Dengan kata lain, perilaku belajar merupakan
"gejala belajar" menurut pengamat. Sedangkan tindak belajar atau proses
belajar merupakan "gejala belajar" yang dialami dan dihayati oleh siswa.
96 | Belajar dan Pembelajaran