Page 100 - Belajar & Pembelajaran
P. 100

3.  Kebijakan Penilaian
              Proses  belajar  mencapai  puncaknya  pada  hasil  belajar  siswa  atau  unjuk
          kerja  siswa.  Sebagai  suatu  hasil  maka  dengan  unjuk  kerja  tersebut,  proses
          belajar berhenti untuk sementara. Dan terjadilah penilaian. Dengan penilaian
          yang  dimaksud  adalah  penentuan  sampai  sesuatu  dipandang  berharga,
          bermutu,  atau  bernilai.  Ukuran  tentang  hal  itu  berharga,  bermutu,  atau
          bernilai  datang  dari  orang  lain.  Dalam  penilaian  hasil  belajar,  maka  penentu
          keberhasilan  belajar  tersebut  adalah  guru.  Guru  adalah  pemegang  kunci
          pembelajaran.  Guru  menyusun  desain  pembelajaran,  melaksanakan
          pembelajaran, dan menilai hasil belajar.
              Hasil  belajar  merupakan  hasil  proses  belajar.  Pelaku  aktif  dalam  belajar
          adalah  siswa.  Hasil  belajar  juga  merupakan  hasil  proses  belajar,  atau  proses
          pembelajaran. Pelaku aktif pembelajaran adalah guru. Dengan demikian, hasil
          belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi. Dari sisi siswa, hasil
          belajar  merupakan  "tingkat  perkembangan  mental"  yang  lebih  baik  bila
          dibandingkan pada saat pra-belajar. "Tingkat perkembangan mental" tersebut
          terkait  dengan  bahan  pelajaran.  Tingkat  perkembangan  mental  tersebut
          terwujud  pada  jenis-jenis  ranah  kognitif,  afektif,  dan  psikomotor.  Secara
          menyeluruh  proses  belajar  berjalan  dalam  waktu  beberapa  tahun  sesuai
          dengan jenjang sekolah. Proses belajar di pendidikan dasar selama sembilan
          tahun, terdiri dari tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah. Proses belajar
          di pendidikan menengah berlangsung selama tiga tahun. Secara menyeluruh,
          hasil  belajar  merupakan  kumpulan  hasil  penggal-penggal  tahap  belajar.
          Dengan  demikian,  hasil  belajar  dapat  merupakan  puncak  "tingkat
          perkembangan  mental"  secara  utuh,  yang  lazirti  disebut  lulusan  sekolah
          menengah, lulusan SMA, atau tingkat kemandirian, tingkat bertanggung jawab,
          atau tingkat kedewasaan tertentu. Hasil belajar merupakan hasil pembelajaran.
          Hal ini terkait dengan bahan pelajaran. Dari sisi guru, hasil belajar merupakan
          saat  terselesaikannya  bahan  pelajaran.  Hal  ini  juga  terkait  dengan  tujuan
          penggal-penggal  pengajaran.  Pada  tujuan-tujuan  instruksional  khusus  mata
          pelajaran di kelas, peran guru secara profesional bersifat otonom. Pada tujuan
          instruksional tahap akhir, yang terkait dengan kenaikan kelas, muncul urusan
          kebijakan sekolah. Kebijakan penilaian sekolah tersebut merupakan kebijakan
          guru sebagai pengelola proses belajar. Pada tujuan instruksional umum tingkat
          sekolah  berlaku  evaluasi  tahap  akhir,  yang  dikenal  dengan  EBTA  atau  hasil
          EBTANAS. Dalam hal ini berlakulah kebijakan penilaian tingkat nasional. Hasil
          belajar individual diukur menurut ukuran-ukuran tingkat nasional. Dengan kata
          lain,  peran  guru  menilai  hasil  belajar  berorientasi  pada  ukuran-ukuran  pada
          tingkat yang lebih tinggi, yaitu tingkat sekolah, wilayah, dan tingkat nasional.



                                                         Masalah-Masalah Belajar | 93
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105