Page 105 - Belajar & Pembelajaran
P. 105

evaluasi. Bagi siswa, hasil belajar tersebut berguna untuk memperbaiki cara-
          cara belajar lebih lanjut. Oleh karena itu, pada tempatnya guru mengadakan
          analisis tentang hasil belajar siswa di kelasnya.
              Analisis  hasil  belajar  siswa  merupakan  pekerjaan  khusus.  Hal  ini  pada
          tempatnya dikuasai dan dikerjakan oleh guru. Dalam melakukan analisis hasil
          belajar  pada  tempatnya  guru  melakukan  langkah-langkah  terikut:  (i)
          merencanakan  analisis  sejak  awal  semester,  sejalan  dengan  desain
          instruksional,  (ii)  merencanakan  jenis-jenis  pekerjaan  siswa  yang  dipandang
          sebagai  hasil  belajar.  Sebagai  ilustrasi,  hasil  ujian  atau  pokok  bahasan  mana
          yang  dijadikan  kajian,  (iii)  merencanakan  jenis-jenis  ujian  dan  alat  evaluasi;
          kemudian menganalisis kepantasan jenis ujian dan alat evaluasi tersebut, (iv)
          mengumpulkan hasil belajar siswa, baik yang berupa jawaban ujian tulis, ujian
          lisan,  dan  karya  tulis  maupun  benda,  (v)  melakukan  analisis  secara  statistik
          tentang angka-angka perolehan ujian dan mengategori karya-karya yang tidak
          bisa  diangkakan,  (iv)  mempertimbangkan  hasil  pengamatan  pada  kegiatan
          belajar siswa; perilaku belajar siswa tersebut dikategorikan secara ordinal, (vii)
          mempertimbangkan  tingkat  kesukaran  bahan  ajar  bagi  kelas,  yang
          dibandingkan  dengan  program kurikulum  yang  berlaku,  (viii) memperhatikan
          kondisi-kondisi ekstern yang berpengaruh atau diduga ada pengaruhnya dalam
          belajar, (ix) guru juga melancarkan suatu angket evaluasi pembelajaran pada
          siswa  menjelang  akhir  semester,  pada  angket  tersebut  dapat  ditanyakan
          tanggapan  siswa  tentang  jalannya  proses  belajar-mengajar  dan  kesukaran
          bahan belajar. Dengan analisis tersebut, guru mengambil kesimpulan tentang
          hasil belajar kelas dan individu. (Winkel, 1991: 325-37; Biggs & Telfer, 1987:
          459-506.)

          3.  Tes Hasil Belajar
              Pada penggal proses belajar dilancarkan tes hasil belajar. Adapun jenis tes
          yang digunakan umumnya digolongkan sebagai tes lisan dan tes tertulis. Tes
          tertulis terdiri dari tes esai dan tes objektif.
              Tes  lisan  memiliki  kelebihan.  Kelebihannya  adalah  (i)  penguji  dapat
          menyesuaikan  bahasa  dengan  tingkat  daya  tangkap  siswa,  (ii)  penguji  dapat
          mengejar tingkat penguasaan siswa tentang pokok bahasan tertentu, dan (iii)
          siswa  dapat  melengkapi  jawaban  lebih  leluasa.  Kelemahannya  adalah  (i)
          penguji  dapat  terjerumus  pada  kesan  subjektif  atas  perilaku  siswa,  dan  (ii)
          memerlukan waktu yang lama. Tenggang waktu masih dapat diatasi.
              Tes  tertulis  memiliki  kelebihan.  Kelebihannya  adalah  (i)  penguji  dapat
          menguji  banyak  siswa  dalam  waktu  terbatas,  (ii)  objektivitas  pengerjaan  tes
          terjamin  dan  mudah  diawasi,  (iii)  penguji  dapat  menyusun  soal-soal  yang
          merata  pada  tiap  pokok  bahasan,  (iv)  penguji  dengan  mudah  dapat

          98 | Belajar dan Pembelajaran
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110