Page 26 - Belajar & Pembelajaran
P. 26
7) Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerak yang
baru atas dasar prakarsa sendiri. Misalnya, kemampuan membuat tari
kreasi baru.
Ketujuh jenis perilaku tersebut mengandung urutan taraf keterampilan
yang berangkaian. Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan urutan fase-
fase dalam proses belajar motorik. Urutan fase-fase motorik tersebut bersifat
hierarkis.
Belajar kemampuan-kemampuan psikomotorik, belajar berbagai
kemampuan gerak dapat dimulai dengan kepekaan memilah-milah sampai
dengan kreativitas pola gerak baru. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
psikomotorik mencakup kemampuan fisik dan mental.
Siswa yang belajar berarti memperbaiki kemampuan-kemampuan kognitif,
afektif, maupun psikomotorik. Dengan meningkatnya kemampuan-
kemampuan tersebut maka keinginan, kemauan, atau perhatian pada
lingkungan sekitarnya makin bertambah. Timbul pertanyaan "mengapa siswa
belajar secara berlanjut?" Para ahli psikologi pendidikan mempunyai
pandangan yang berbeda-beda tentang hal tersebut.
Biggs dan Telfer (Biggs & Telfer, 1987:96-117) berpendapat siswa memiliki
bermacam-macam motivasi dalam belajar. Macam-macam motivasi tersebut
dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu: (i) motivasi instrumental, (ii)
motivasi sosial, (iii) motivasi berprestasi, dan (iv) motivasi intrinsik.
Motivasi instrumental berarti bahwa siswa belajar karena didorong oleh
adanya hadiah atau menghindari hukuman. Motivasi sosial berarti bahwa
siswa belajar untuk penyelenggaraan tugas; dalam hal ini keterlibatan pada
tugas menonjol. Motivasi intrinsik berarti bahwa belajar karena keinginannya
sendiri. Motivasi instrumental dan motivasi sosial merupakan kondisi eksternal,
sedangkan motivasi berprestasi dan motivasi intrinsik merupakan kondisi
internal.
Dari segi siswa, maka bila siswa memiliki motivasi berprestasi dan
motivasi intrinsik diduga siswa akan berusaha belajar segiat mungkin. Pada
motivasi intrinsik ditemukan sifat perilaku berikut:
1) Kualitas keterlibatan siswa dalam belajar sangat tinggi; hal ini berarti guru
hanya memelihara semangat.
2) Perasaan dan keterlibatan ranah afektif tinggi; dalam hal ini guna
memelihara keterlibatan belajar siswa.
3) Motivasi intrinsik bersifat memelihara diri sendiri. Dengan ketiga sifat
tersebut, berarti guru harus memelihara keterlibatan siswa dalam belajar.
Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 19