Page 21 - Belajar & Pembelajaran
P. 21
instruksional khusus. Tujuan instruksional khusus juga disebut sebagai sasaran
belajar siswa, sebab rumusan tujuan tersebut diorientasikan bagi kepentingan
siswa. Tujuan instruksional khusus atau sasaran belajar siswa
memperhitungkan pengetahuan awal dan kebutuhan belajar siswa.
Tujuan instruksional khusus atau sasaran belajar siswa tersebut sama.
Semua siswa belajar bidang studi yang sama. Tetapi dengan belajar bidang
studi yang sama, ternyata mereka memiliki tujuan belajar yang berbeda. Siswa
SMA, pada kasus tersebut, memiliki program belajar yang berbeda. Ada yang
memilih Al, A2, A3 atau A4, karena mereka memiliki tujuan belajar di fakultas
yang berbeda.
Dari segi guru, tujuan instruksional dan tujuan pembelajaran merupakan
pedoman tindak mengajar dengan acuan berbeda. Tujuan instruksional (umum
dan khusus) dijabarkan dari kurikulum yang berlaku secara legal di sekolah.
Tujuan kurikulum sekolah tersebut dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional
yang terumus di dalam Undang-undang Pendidikan yang berlaku. Dalam hal ini
misalnya Undang-undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Acuan pada kurikulum yang berlaku tersebut, berani juga mengailkan
pada bahan belajar yang "harus" diajarkan oleh guru. Bahan belajar tersebut
ditentukan oleh ahli kurikulum.
Dari segi siswa, sasaran belajar tersebut merupakan panduan belajar.
Sasaran belajar tersebut diketahui oleh siswa sebagai akibat adanya informasi
guru. Panduan belajar tersebut harus diikuti, sebab mengisyaratkan kriteria
keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar siswa merupakan prasyarat bagi
program belajar selanjutnya. Keberhasilan belajar siswa berarti "tercapainya"
tujuan belajar siswa, dengan demikian merupakan tercapainya tujuan
instruksional, dan sekaligus tujuan belajar "perantara" bagi siswa. Dengan
keberhasilan belajar, maka siswa akan menyusun program belajar dan tujuan
belajar sendiri. Bagi siswa, hal itu berarti melakukan emansipasi diri dalam
rangka mewujudkan kemandirian.
2. Siswa dan Tujuan Belajar
Siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar-mengajar di
sekolah. Dalam kegiatan tersebut siswa mengalami tindak mengajar, dan
merespons dengan tindak belajar. Pada umumnya semula siswa belum
menyadari pentingnya belajar. Berkat informasi guru tentang sasaran belajar,
maka siswa mengetahui apa arti bahan belajar baginya.
Siswa mengalami suatu proses belajar. Dalam proses belajar tersebut,
siswa menggunakan kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar.
Kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik yang dibelajarkan
dengan bahan belajar menjadi semakin rinci dan menguat. Adanya informasi
14 | Belajar dan Pembelajaran