Page 19 - Belajar & Pembelajaran
P. 19

kuadrat.  Pada  saat  lain,  siswa  tersebut  menggunakan  ranah  afektif  tingkat
          penilaian dalam apresiasi kesusasteraan. Hal itu terwujud pada membaca buku
          Belenggu.
              Dari segi guru. proses belajar tersebut dapat diamati secara tidak langsung.
          Artinya,  proses  belajar  yang  merupakan  proses  internal  siswa  tidak  dapat
          diamati,  tetapi  dapat  dipahami  oleh  guru.  Proses  belajar  tersebut  "tampak"
          lewat  perilaku  siswa  mempelajari  bahan  belajar.  Perilaku  belajar  tersebut
          tampak  pada  tindak-tindak  belajar  tentang  matematika,  kesusasteraan,  olah
          raga, kesenian, dan agama. Perilaku belajar tersebut merupakan respons siswa
          terhadap tindak mengajar atau tindak pembelajaran dari guru. Perilaku belajar
          tersebut  ada  hubungannya  dengan  desain  instruksional  guru.  Dalam  desain
          instruksional, guru membuat tujuan instruksional khusus, atau sasaran belajar.
          Timbul pertanyaan sebagai berikut:
          1)  Apakah  tujuan  instruksional  khusus,  atau  tujuan  pembelajaran  serupa
              dengan tujuan belajar?
          2)  Siapakah yang memiliki tujuan belajar?
          3)  Kapankah seorang pembelajar boleh memiliki tujuan belajar sendiri?

              Pola hubungan tujuan pembelajaran, proses belajar, dan hal Ikhwal yang
          terjadi pada siswa dalam rangka kemandirian. Secara umum hal-hal tersebut
          terjadi sebagai berikut:
          1)  Guru  yang  membuat  desain  instruksional  memandang  siswa  sebagai
              partner  yang  memiliki  asas  emansipasi  diri  menuju  kemandirian.  Guru
              menyusun acara pembelajaran.
          2)  Siswa  memiliki  latar  pengalaman  dan  kemampuan  awal  dalam  proses
              pembelajaran.
          3)  Tujuan  pembelajaran  dalam  desain  instruksional  dirumuskan  oleh  guru
              berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Tujuan pembelajaran
              tersebut juga merupakan sasaran belajar bagi siswa menurut pandangan
              dan rumusan guru.
          4)  Kegiatan belajar-mengajar merupakan tindak pembelajaran guru di kelas.
              Tindak pembelajaran tersebut menggunakan bahan belajar. Wujud bahan
              belajar tersebut adalah berbagai bidang studi di sekolah.
          5)  Proses  belajar  merupakan  hal  yang  dialami  oleh  siswa,  suatu  respons
              terhadap segala acara pembelajaran yang diprogramkan oleh guru. Dalam
              proses  belajar  tersebut,  guru  meningkatkan  kemampuan-kemampuan
              kognitif, afektif, dan psikomotoriknya.
          6)  Perilaku  siswa  merupakan  hasil  proses  belajar.  Perilaku  tersebut  dapat
              berupa  perilaku  yang  tak  dikehendaki  dan  yang  dikehendaki.  Hanya
              perilaku-perilaku  yang  dikehendaki  diperkuat.  Penguatan  perilaku  yang

          12 | Belajar dan Pembelajaran
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24