Page 23 - Belajar & Pembelajaran
P. 23

membentuk pola hidup. Pada ranah psikomotorik, siswa dapat mempersepsi,
          bersiap  diri,  membuat  gerakan-gerakan  sederhana  dan  kompleks,  membuat
          penyesuaian  pola  gerak,  dan  menciptakan  gerak-gerak  baru.  Belajar  dan
          peningkatan  kemampuan  berjalan  komplementer.  Siswa  menjadi  sadar  akan
          kemampuan dirinya. Sementara itu usia dan tugas perkembangan jiwanya juga
          semakin  meningkat.  Menurut  Monks,  Knoers,  dan  Siti  Rahayu,  dari  segi
          perkembangan maka anak telah memiliki tujuan sendiri pada usia masih muda
          (pubertas)  dan  dewasa  muda.  Pada  usia  tersebut  siswa  telah  sadar  dan
          memiliki rasa tanggung jawab. Siswa SMP dan SMA berada pada usia pubertas
          dan  dewasa  muda.  Mereka  secara  berangsur-angsur  menjadi  sadar  dan
          memiliki  rasa  tanggung  jawab.  Dari  segi  pembelajaran,  maka  sadar  diri  dan
          rasa tanggung jawab tersebut perlu didikan. Dengan kata lain, siswa SMP dan
          SMA  secara  perlahan-lahan  perlu  dididik  agar  memiliki  rasa  tanggung  jawab
          dalam  belajar  dan  membuat  program  belajar  dengan  tujuan  belajar  sendiri.
          Siswa perlu dididik untuk menjalankan program dan mencapai tujuan belajar
          sendiri (Monks, Knoers, Siti Rahayu, 1989: 19-25, 219-260).

          C.  UNSUR-UNSUR DINAMIS DALAM BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
              Dari Bagan 1.3 dan 1.4 dapat diketahui bahwa belajar merupakan proses
          internal siswa dan pembelajaran merupakan kondisi eksternal belajar. Dari segi
          siswa, belajar merupakan kegiatan peningkatan kemampuan kognitif, afektif,
          dan  psikomotorik  menjadi  lebih  baik.  Timbul  pertanyaan  "bagaimana  cara
          siswa  meningkatkan  kemampuan  dirinya"  tersebut?  Dari  segi  guru,  belajar
          merupakan akibat tindakan pembelajaran. Timbul pernyataan "bagaimana cara
          guru  meningkatkan  acara  pembelajaran  sehingga  siswa  belajar  secara
          berhasil?"
          1.  Dinamika Siswa dalam Belajar
              Siswa yang belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif, afektif, dan
          psikomotorik  terhadap  lingkungannya.  Ada  beberapa  ahli  yang  mempelajari
          ranah-ranah  tersebut  dengan  hasil  penggolongan  kemampuan-kemampuan
          pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik secara hierarkis. Hasil penelitian
          para ahli tersebut berbeda-beda. Di antara ahli yang mempelajari ranah-ranah
          kejiwaan  tersebut  adalah  Bloom,  Krathwohl,  dan  Simpson.  Mereka  ini
          menyusun  penggolongan  perilaku  (kategori  perilaku)  berkenaan  dengan
          kemampuan  internal  dalam  hubungannya  dengan  tujuan  pengajaran.  Hasil
          penelitian mereka dikenal dengan taksonomi instruksional Bloom dan kawan-
          kawan. Bloom dan kawan-kawan tergolong pelopor yang mengategorikan jenis
          perilaku hasil belajar. Kebaikan taksonomi Bloom terletak pada rincinya jenis
          perilaku  yang  terkait  dengan  kemampuan  internal  dan  kata-kata  kerja
          operasional.  Jenis  perilaku  tersebut  juga  dipandang  bersifat  hierarkis.

          16 | Belajar dan Pembelajaran
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28