Page 25 - Belajar & Pembelajaran
P. 25
3) Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup menerima suatu nilai,
menghargai, mengakui, dan menentukan sikap. Misalnya, menerima suatu
pendapat orang lain.
4) Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu sistem nilai
sebagai pedoman dan pegangan hidup. Misalnya, menempatkan nilai
dalam suatu skala nilai dan dijadikan pedoman bertindak secara
bertanggung jawab.
5) Pembentukan pola hidup, yang mencakup kemampuan menghayati nilai
dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi. Misalnya
kemampuan mempertimbangkan dan menunjukkan tindakan yang
berdisiplin.
Kelima jenis perilaku tersebut tampak mengandung tumpang tindih dan
juga berisi kemampuan kognitif. Kelima jenis perilaku tersebut bersifat
hierarkis. Perilaku penerimaan merupakan jenis perilaku terendah dan perilaku
pembentukan pola hidup merupakan jenis perilaku tertinggi. Ranah afektif
yang hierarkis tersebut dapat dilukiskan dalam Bagan 1.6 berikut.
Dari Bagan 1.6 dapat diketahui bahwa siswa yang belajar akan
memperbaiki kemampuan-kemampuan internalnya yang afektif. Siswa
mempelajari kepekaan tentang sesuatu hal sampai pada penghayatan nilai
sehingga menjadi suatu pegangan hidup.
Ranah psikomotor (Simpson) terdiri dari tujuh jenis perilaku.
1) Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan
(mendeskriminasikan) hal-hal secara khas, dan menyadari adanya
perbedaan yang khas tersebut. Misalnya, pemilahan warna, angka 6
(enam) dan 9 (sembilan), huruf b dan d.
2) Kesiapan, yang mencakup kemampuan penempatan diri dalam keadaan di
mana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini
mencakup jasmani dan rohani. Misalnya, posisi start lomba lari.
3) Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai
contoh, atau gerakan peniruan. Misalnya, meniru gerak tari, membuat
lingkaran di atas pola.
4) Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan-
gerakan tanpa contoh. Misalnya, melakukan lompat tinggi dengan tepat.
5) Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau
keterampilan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancar, efisien, dan
tepat. Misalnya, bongkar-pasang peralatan secara tepat.
6) Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan
perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus
yang berlaku. Misalnya, keterampilan bertanding.
18 | Belajar dan Pembelajaran