Page 18 - Belajar & Pembelajaran
P. 18
7) Belajar mengalami menuntut keterlibatan siswa secara penuh dan
sungguh-sungguh.
Rogers mengemukakan saran tentang langkah-langkah pembelajaran yang
perlu dilakukan oleh guru. Saran pembelajaran itu meliputi hal berikut:
1) Guru memberi kepercayaan kepada kelas agar kelas memilih belajar
secara terstruktur.
2) Guru dan siswa membuat kontrak belajar.
3) Guru menggunakan metode inkuiri, atau belajar menemukan (discovery
learning).
4) Guru menggunakan metode simulasi.
5) Guru mengadakan latihan kepekaan agar siswa mampu menghayati
perasaan dan berpartisipasi dengan kelompok lain.
6) Guru bertindak sebagai fasilitator belajar.
7) Sebaiknya guru menggunakan pengajaran berprogram, agar tercipta
peluang bagi siswa untuk timbulnya kreativitas (Snelbecker, 1974: 483-
494; Skager, 1984: 33; Bergan dan Dunn, 1976: 122-128).
Keempat pandangan tentang belajar tersebut merupakan bagian kecil dari
pandangan yang ada. Untuk kepentingan pembelajaran, para guru dan calon
guru masih harus mempelajari sendiri dari psikologi belajar. Di samping itu,
para guru masih perlu memilih teori yang relevan bagi bidang studi asuhannya.
Guru juga perlu memodifikasi secara praktis sesuai dengan kondisi perilaku
siswa belajar.
B. TUJUAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Belajar merupakan hal
yang kompleks. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subjek,
yaitu dari siswa dan dari guru. Dari segi siswa, belajar dialami sebagai suatu
proses. Siswa mengalami proses mental dalam menghadapi bahan belajar.
Bahan belajar tersebut berupa keadaan alam, hewan, tumbuh-tumbuhan,
manusia, dan bahan yang telah terhimpun dalam buku-buku pelajaran. Dari
segi guru, proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang
sesuatu hal.
Belajar merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam
proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah-ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Proses belajar yang mengaktualisasikan
ranah-ranah tersebut tertuju pada bahan belajar tertentu. Sebagai ilustrasi
siswa kelas tiga SMP menggunakan ranah kognitif tingkat aplikasi dalam
memecahkan soal matematika. Hal itu terwujud pada penggunaan rumus
Hakikat Belajar dan Pembelajaran | 11