Page 49 - Belajar & Pembelajaran
P. 49

sekolah. Hasil belajar siswa tersebut tergolong rendah. Setelah guru memberi
          informasi tentang kegunaan mata pelajaran, siswa tersebut mengubah perilaku
          belajamya.  Siswa  tampak  rajin,  memusatkan  perhatian  pada  pelajaran,  dan
          pada  akhir  semester  hasil  belajar  tergolong  baik.  Kedua,  ada  siswa  yang
          tampak segan belajar, karena urusan pergaulan dengan teman sekolahnya, dan
          urusan  dengan  keluarganya.  Hasil  belajar  siswa  tersebut  menurun  menjadi
          sedang. Setelah guru menghubungi teman sekolah dan keluarga siswa tersebut,
          siswa tersebut mengubah perilaku belajarnya. Siswa tersebut tampak belajar
          dengan  penuh  semangat.  Hasil  belajarnya  menjadi  sangat  baik.  Ketiga,  ada
          siswa yang rajin dan bersemangat belajar tinggi. Padahal siswa tersebut juga
          mengalami keadaan yang mengganggu konsentrasi belajar. Siswa ini mampu
          mengatasi  gangguan  dan  hambatan  belajar.  Ia  menggunakan  kesempatan
          belajar dengan baik, seperti belajar di perpustakaan, dan sumber belajar lain.
          Hasil belajarnya sangat baik, karena bersemangat belajar tinggi. Dari catatan
          pengalaman  guru  tersebut,  tampaknya  guru  perlu  memperhatikan  kondisi
          ekstern  belajar  dan  kondisi  intern  siswa  yang  belajar.  Sejalan  dengan  hal
          tersebut di atas, maka dalam bab ini akan dipelajari pengertian motivasi dan
          pentingnya motivasi, jenis dan sifat motivasi, dan upaya peningkatan motivasi
          belajar.

          A.  MOTIVASI DAN PENTINGNYA MOTIVASI
              Ketiga  peristiwa  tersebut  menunjukkan  peranan  siswa  dan  guru  dalam
          kegiatan  belajar.  Peristiwa  pertama,  siswa  segan  belajar,  karena  tidak
          mengetahui kegunaan mata pelajaran di sekolah. Siswa ini bermotivasi rendah,
          karena kurang memperoleh informasi. Peristiwa kedua, motivasi belajar siswa
          menurun  karena  gangguan  ekstern  belajar.  Pada  kedua  peristiwa  tersebut,
          motivasi  belajar  siswa  menjadi  lebih  baik,  setelah  guru  mengubah  kondisi
          ekstern belajar siswa. Peristiwa ketiga, siswa memiliki motivasi belajar tinggi.
          Walaupun  guru  tidak  membantu  siswa,  tetapi  siswa  mampu  mengatasi
          gangguan dan hambatan belajarnya.
          1.  Pengertian Motivasi
              Pada diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar.
          Kekuatan  penggerak  tersebut  berasal  dari  berbagai  sumber.  Pada  peristiwa
          pertama,  motivasi  siswa  yang  rendah  menjadi  lebih  baik  setelah  siswa
          memperoleh  informasi  yang  benar.  Pada  peristiwa  kedua,  motivasi  belajar
          dapat  menjadi  rendah  dan  dapat  diperbaiki  kembali.  Pada  kedua  peristiwa
          tersebut  peranan  guru  untuk  mempertinggi  motivasi  belajar  siswa  sangat
          berarti.  Pada  peristiwa  ketiga,  motivasi  diri  siswa  tergolong  tinggi.  Timbul
          pertanyaan-pertanyaan  seperti  (i)  kekuatan  apa  yang  menjadi  penggerak



          42 | Belajar dan Pembelajaran
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54