Page 50 - Belajar & Pembelajaran
P. 50
belajar siswa, (ii) berapa lama kekuatan tersebut berpengaruh dalam kegiatan
belajar, dan (iii) dapatkah kekuatan tersebut dipelihara?
Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental
itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental
tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikologi pendidikan
yang menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut
sebagai motivasi belajar. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu
belajar (Koeswara, 1989; Siagian, 1989; Schein, 1991; Biggs & Telfer, 1987).
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu (i) kebutuhan, (ii)
dorongan, dan (iii) tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada
ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Sebagai
ilustrasi, siswa merasa bahwa hasil belajarnya rendah, padahal ia memiliki
buku pelajaran yang lengkap. Ia merasa memiliki cukup waktu, tetapi ia kurang
baik mengatur waktu belajar. Waktu belajar yang digunakannya tidak memadai
untuk memperoleh hasil belajar yang baik. Ia membutuhkan hasil belajar yang
baik. Oleh karena itu siswa mengubah cara-cara belajarnya. Dorongan
merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka
memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi
pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang
berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi. Sebagai ilustrasi,
siswa kelas tiga SMA memiliki harapan untuk dapat diterima sebagai
mahasiswa fakultas teknik. Siswa tersebut memperoleh hasil belajar rendah
pada mata pelajaran matematika, fisika, dan kimia dalam ulangan bulan kesatu.
Menyadari hal ini, maka siswa tersebut mengambil kursus tambahan dan
belajar lebih giat. Pada ulangan kedua hasil belajarnya bertambah baik.
Menyadari hasil belajar bertambah baik tersebut, maka semangat belajar siswa
semakin tinggi. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu.
Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar. Pada
kasus siswa mengambil kursus dan bersemangat belajar tinggi tersebut
menunjukkan bahwa siswa bertujuan lulus UMPTN dan diterima di fakultas
teknik (Koeswara, 1989; Siagian, 1989; Schein, 1991; Biggs & Telfer, 1987).
Ada baiknya bila pembahasan dilanjutkan kepada hal yang berkenaan
dengan kebutuhan. Maslow membagi kebutuhan menjadi lima tingkat, yaitu (i)
kebutuhan fisiologis, (ii) kebutuhan akan perasaan aman, (iii) kebutuhan sosial,
(iv) kebutuhan akan penghargaan diri, dan (v) kebutuhan untuk aktualisasi diri.
Kebutuhan fisiologis berkenaan dengan kebutuhan pokok manusia seperti
pangan, sandang, dan perumahan. Kebutuhan akan rasa aman berkenaan
Motivasi Belajar | 43