Page 55 - Belajar & Pembelajaran
P. 55
perasaan subjektif, dan dorongan mencapai kepuasan. Insting itu memiliki
tujuan dan memerlukan pemuasan. Tingkah laku insting tersebut dapat
diaktifkan, dimodifikasi, dipicu secara spontan, dan dapat diorganisasikan. Di
antara insting yang penting adalah memelihara, mencari makan, melarikan diri,
berkelompok, mempertahankan diri, rasa ingin tahu, membangun, dan kawin
(Koeswara, 1989; Jalaluddin Rakhmat, 1991).
Ahli lain, Freud berpendapat bahwa insting memiliki empat ciri, yaitu
tekanan, sasaran, objek, dan sumber. Tekanan adalah kekuatan yang
memotivasi individu untuk bertingkah laku. Semakin besar energi dalam insting,
maka tekanan terhadap individu semakin besar. Sasaran insting adalah
kepuasan atau kesenangan. Kepuasan tercapai, bila tekanan energi pada
insting berkurang. Sebagai ilustrasi, keinginan makan berkurang bila individu
masih kenyang. Objek insting adalah hal-hal yang memuaskan insting. Hal-hal
yang memuaskan insting tersebut dapat berasal dari luar individu atau dari
dalam diri individu. Adapun sumber insting adalah keadaan kejasmanian
individu. Segenap insting manusia dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
insting kehidupan (life instincst) dan insting kematian (death instincts). Insting-
insting kehidupan terdiri dari insting yang bertujuan memelihara kelangsungan
hidup. Insting kehidupan tersebut berupa makan, minum, istirahat, dan
memelihara keturunan. Insting kematian tertuju pada penghancuran, seperti
merusak, menganiaya, atau membunuh orang lain atau diri sendiri.
Menurut Freud, energi bekerja memelihara keseimbangan fisik. Insting
bekerja sepanjang hidup. Yang mengalami perubahan adalah cara pemuasan
atau objek pemuasan. Tingkah laku individu yang memuaskan insting dapat
secara langsung atau dengan menekan; penekanan insting tersebut tidak
menghilangkan energi. Penekanan insting tersebut diupayakan masuk ke
dalam alam tidak sadar. Insting yang ditekan berkaitan dengan seksualitas dan
agresivitas. Penekanan insting ke alam ketidaksadaran tersebut merupakan
salah satu kunci perilaku motivasi. Tingkah laku manusia sedemikian kompleks,
ada yang dapat dikenali dari motivasi alam sadarnya, dan ada pula yang
berasal dari alam tak sadarnya (Koeswara, 1989; Sumadi Suryabrata, 1991).
Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Hal ini berbeda dengan
motivasi primer. Sebagai ilustrasi, orang yang lapar akan tertarik pada
makanan tanpa belajar. Untuk memperoleh makanan tersebut orang harus
bekerja terlebih dahulu. Agar dapat bekerja dengan baik, orang harus belajar
bekerja. "Bekerja dengan baik" merupakan motivasi sekunder. Bila orang
bekerja dengan baik, maka ia memperoleh gaji berupa uang. Uang tersebut
merupakan penguat motivasi sekunder. Uang merupakan penguat umum, agar
orang bekerja dengan baik. Bila orang memiliki uang, setelah ia bekerja dengan
48 | Belajar dan Pembelajaran