Page 56 - Belajar & Pembelajaran
P. 56
baik maka ia dapat membeli makanan untuk menghilangkan rasa lapar
(Jalaluddin Rakhmat, 1991; Sumadi Suryabrata, 1991).
Menurut beberapa ahli, manusia adalah makhluk sosial. Perilakunya tidak
hanya terpengaruh oleh faktor biologis saja, tetapi juga faktor-faktor sosial.
Perilaku manusia terpengaruh oleh tiga komponen penting seperti afektif,
kognitif, dan konatif. Komponen afektif adalah aspek emosional. Komponen ini
terdiri dari motif sosial, sikap, dan emosi. Komponen kognitif adalah aspek
intelektual yang terkait dengan pengetahuan. Komponen konatif adalah terkait
dengan kemauan dan kebiasaan bertindak (Jalaluddin Rakhmat, 1991; Sumadi
Suryabrata, 1991).
Motivasi sosial atau motivasi sekunder memegang peranan penting bagi
kehidupan manusia. Para ahli membagi motivasi sekunder tersebut menurut
pandangan yang berbeda-beda. Thomas dan Znaniecki menggolong-golongkan
motivasi sekunder menjadi keinginan-keinginan (i) memperoleh pengalaman
baru, (ii) untuk mendapat respons, (iii) memperoleh pengakuan, dan (iv)
memperoleh rasa aman. Mc Cleland menggolongkannya menjadi kebutuhan-
kebutuhan untuk (i) berprestasi, seperti bekerja dengan kualitas produksi
tinggi, dan memperoleh IPK 3,50 ke atas, (ii) memperoleh kasih sayang seperti
rela berkorban untuk sesama, dan (iii) memperoleh kekuasaan, seperti
kesetiaan pada tujuan perkumpulan.
Maslow menggolongkannya menjadi kebutuhan-kebutuhan untuk (i)
memperoleh rasa aman, (ii) memperoleh kasih sayang dan kebersamaan. (iii)
memperoleh penghargaan, dan (iv) pemenuhan diri atau ikiualisasi diri.
Pemenuhan diri tersebut dilakukan dengan berbagai Mra seperti ungkapan
dalam kesenian, berdarmawisata, membentuk hubungan persahabatan, atau
berusaha jadi teladan.
Ahli lain, Marx menggolongkan motivasi sekunder menjadi (i) kebutuhan
organisme seperti motif ingin tahu, memperoleh kecakapan, berprestasi, dan
(ii) motif-motif sosial seperti kasih sayang, kekuasaan, dan kebebasan
(Jalalludin Rakhmat, 1991: 34-39: Sumadi Suryabrata, 1991: 250-253: Singgih
Gunarsa, 1990: 115-125).
Perilaku motivasi sekunder juga terpengaruh oleh adanya sikap. Sikap
adalah suatu motif yang dipelajari. Ciri-ciri sikap, yakni (i) merupakan
kecenderungan berpikir, merasa, kemudian bertindak, (ii) memiliki daya
dorong bertindak, (iii) relatif bersifat tetap, (iv) berkecenderungan melakukan
penilaian, dan (v) dapat timbul dari pengalaman, dapat dipelajari atau berubah.
Perilaku juga terpengaruh oleh emosi. Emosi menunjukkan adanya sejenis
keguncangan seseorang. Keguncangan tersebut disertai proses jasmani,
perilaku, dan kesadaran. Emosi memiliki fungsi sebagai (i) pembangkit energi;
misalnya, karena dicemoohkan orang menjadi berusaha keras sehingga
Motivasi Belajar | 49