Page 58 - Belajar & Pembelajaran
P. 58

Di samping itu kita bisa membedakan motivasi intrinsik yang dikarenakan
          orang  tersebut  senang  melakukannya.  Sebagai  ilustrasi,  seorang  siswa
          membaca  sebuah  buku,  karena  ia  ingin  mengetahui  kisah  seorang  tokoh,
          bukan  karena  tugas  sekolah.  Motivasi  memang  mendorong  terus,  dan
          memberi  energi  pada  tingkah  laku.  Setelah  siswa  tersebut  menamatkan
          sebuah  buku  maka  ia  mencari  buku  lain  untuk  memahami  tokoh  yang  lain.
          Keberhasilan membaca sebuah buku akan menimbulkan keinginan baru untuk
          membaca  buku  yang  lain.  Dalam  hal  ini,  motivasi  intrinsik  tersebut  telah
          mengarah pada timbulnya motivasi berprestasi.
              Menurut  Monks.  motivasi  berprestasi  telah  muncul  pada  saat  anak
          berusia balita. Hal ini berarti bahwa motivasi intrinsik perlu diperhatikan oleh
          para  guru  sejak  TK,  SD,  dan  SLTP.  Pada  usia  ini  para  guru  masih  memberi
          tekanan  pada  pendidikan  kepribadian,  khususnya  disiplin  diri  untuk
          beremansipasi.  Penguatan  terhadap  motivasi  intrinsik  perlu  diperhatikan,
          sebab disiplin diri merupakan kunci keberhasilan belajar (Monks, Knoers, Siti
          Rahayu, 1989: 161-164).
              Motivasi  ekstrinsik  adalah  dorongan  terhadap  perilaku  seseorang  yang
          ada  di  luar  perbuatan  yang  dilakukannya.  Orang  berbuat  sesuatu,  karena
          dorongan dari luar seperti adanya hadiah dan menghindari hukuman. Sebagai
          ilustrasi,  seorang  siswa  kelas  satu  SMP  belum  mengetahui  tujuan  belajar  di
          SMP. Semula, ia hanya ikut-ikutan belajar di SMP karena teman sebayanya juga
          belajar  di  SMP.  Berkat  penjelasan  wali  kelas  satu  SMP,  siswa  memahami
          faedah  belajar  di  SMP  bagi  dirinya.  Siswa  tersebut  belajar  dengan  giat  dan
          bersemangat.  Hasil  belajar  siswa  tersebut  sangat  baik,  dan  ia  berhasil  lulus
          SMP  dengan  NEM  sangat  baik.  Ia  menyadari  pentingnya  belajar  dan
          melanjutkan  pelajaran  di  SMA.  Di  SMA  ia  belajar  dengan  penuh  semangat
          karena ia ingin masuk AKABRI.
              Berkat  ketekunan  dan  semangat  belajarnya  maka  ia  lulus  SMA  dengan
          nilai  sangat  baik,  dan  diterima  di  AKABRI.  Dalam  contoh  tersebut,  motivasi
          ekstrinsik  membuat  siswa  yang  belajar  ikut-ikutan  menjadi  belajar  dengan
          penuh  semangat.  Siswa  belajar  dengan  tujuannya  sendiri,  berkat  informasi
          guru.  Selanjutnya  siswa  menyadari  pentingnya  belajar,  dan  ia  belajar
          bersungguh-sungguh penuh semangat. Dalam hal ini motivasi ekstrinsik "dapat
          berubah"  menjadi  motivasi  intrinsik,  yaitu  pada  saat  siswa  menyadari
          pentingnya belajar, dan ia belajar sungguh-sungguh tanpa disuruh orang lain
          (Monks, Knoers, Siti Rahayu, 1989).
              Para  ahli  ilmu  jiwa  memberi  tekanan  yang  berbeda  pada  motivasi.
          Akibatnya  saran  tentang  pembelajaran  juga  berbeda-beda.  Mc  Dougall  dan
          Freud  menekankan  pentingnya  motivasi  intrinsik.  Skinner  dan  B  and  iira



                                                                 Motivasi Belajar | 51
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63