Page 67 - Belajar & Pembelajaran
P. 67
pelajaran bahasa, diselenggarakan "pameran karangan", atau lomba baca puisi.
(5) Belajar menjadi menantang bila siswa memahami prinsip penilaian dan
faedah nilai belajarnya bagi kehidupan dikemudian hari; oleh karena itu guru
perlu memberitahukan kriteria keberhasilan atau kegagalan belajar. Sebagai
ilustrasi, siswa sekolah menengah perlu memahami pentingnya bahasa Inggris.
Bila siswa tahu bahwa bahasa Inggris penting untuk belajar pengetahuan di
perguruan tinggi, maka ia akan belajar bahasa Inggris dengan sungguh-sungguh.
Sebab dengan angka sembilan untuk bahasa Inggris, peluang untuk belajar di
perguruan tinggi makin terbuka.
b. Optimalisasi Unsur Dinamis Belajar dan Pembelajaran
Seorang siswa akan belajar dengan seutuh pribadinya. Perasaan, kemauan,
pikiran, perhatian, fantasi, dan kemampuan yang lain tertuju pada belajar.
Meskipun demikian ketertujuan tersebut tidak selamanya berjalan lancar.
Ketidaksejajaran tersebut disebabkan oleh kelelahan jasmani atau mentalnya,
ataupun naik turunnya energi jiwa. Pada suatu saat perasaan siswa kecewa,
dan akibatnya kemauan belajar menurun. Atau walaupun perasaan kecewa, ia
dapat mengatasinya, dan kemauan dan semangat belajarnya diperkuat.
Sebaliknya, lingkungan seperti teman belajar, surat kabar, radio, majalah,
televisi, guru, orang tua juga akan mempengaruhinya. Ada teman belajar yang
putus asa, ada pula yang tegar. Ada iklan yang menawarkan lapangan kerja
yang menarik. Ada tayangan televisi yang bertepatan dengan pengerjaan tugas
pekerjaan rumah. Kebetulan orang tua memberitahukan tentang adanya
tambahan beban hidup. Unsur-unsur lingkungan tersebut ada yang mendorong,
dan ada pula yang menghambat kegiatan belajar. Keputusan belajar giat,
ataupun menangguhkan belajar, ada pada diri siswa sendiri.
Guru adalah pendidik dan sekaligus pembimbing belajar. Guru lebih
memahami keterbatasan waktu bagi siswa. Seringkah siswa lengah tentang
nilai kesempatan belajar. Oleh karena itu guru dapat mengupayakan
optimalisasi unsur-unsur dinamis yang ada dalam diri siswa dan yang ada di
lingkungan siswa. Upaya optimalisasi tersebut, sebagai berikut: (1) Pemberian
kesempatan pada siswa untuk mengungkap hambatan belajar yang dialaminya.
(2) Memelihara minat, kemauan, dan semangat belajarnya sehingga terwujud
tindak belajar, betapa lambat gerak belajar, guru "tetap secara terus-menerus"
mendorong; dalam hal ini berlaku semboyan "lambat asal selamat, tak akan
lari gunung dikejar". (3) Meminta kesempatan pada orang tua siswa atau wali,
agar memberi kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasi diri dalam
belajar. (4) Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar,
misalnya surat kabar, dan tayangan televisi yang mengganggu pemusatan
perhatian belajar agar dicegah. (5) Menggunakan waktu secara tertib, penguat
60 | Belajar dan Pembelajaran