Page 68 - Belajar & Pembelajaran
P. 68

dan  suasana  gembira  terpusat  pada  perilaku  belajar,  pada  tingkat  ini  guru
          memberlakukan  upaya  "belajar  merupakan  aktualisasi  diri  siswa".  (6)  Guru
          merangsang  siswa  dengan  penguatan  memberi  rasa  percaya  diri  bahwa  ia
          dapat mengatasi segala hambatan dan "pasti berhasil"; sebagai ilustrasi, siswa
          dibebaskan rasa harga dirinya dengan berbuat sampai berhasil.

          c.  Optimalisasi Pemanfaatan Pengalaman dan Kemampuan Siswa
              Perilaku  belajar  siswa  merupakan  rangkaian  tindak-tindak  belajar  setiap
          hari. Perilaku belajar setiap hari bertolak dari jadwal pelajaran sekolah. Untuk
          menghadapi  hari  pertama  masuk  sekolah  guru  telah  membuat  rancangan
          pengajaran. Sedangkan siswa telah terbiasa dengan membaca buku pelajaran.
          Siswa  telah  mengalami  belajar  yang  berhasil  atau  belajar  yang  gagal
          sebelumnya.  Siswa menghayati  "pahitnya  kegagalan"  belajar,  dan  "manisnya
          keberhasilan belajar". Oleh karena itu rancangan pengajaran satu tahun ajaran
          selalu  diharapkan  oleh  seluruh  siswa.  Bagi  siswa,  rancangan  tersebut  ibarat
          "perjalanan  tamasya  ke  gunung  yang  penuh  liku-liku,  yang  sulit  tetapi
          menggembirakan".  Kehadiran  hari  pertama  yang  "penuh  harap"  pada  siswa
          perlu digunakan untuk membesarkan semangat belajar.
              Siswa mempelajari berbagai mata pelajaran selama dua puluh sampai tiga
          puluh  jam  pelajaran  tiap  minggu.  "Jatah  bahan  pelajaran"  tiap  tahun  terdiri
          atas  beberapa  buah  buku  pelajaran.  Dan  buku-buku  pelajaran  tersebut
          terhitung dua ratus sampai tiga ratus halaman per buku. Tiap siswa memiliki
          kecepatan membaca buku sendiri; sebagai ilustrasi, seorang siswa kelas lima
          SD  menghabiskan  waktu  30  menit  untuk  memahami  bahan  sejumlah  enam
          halaman. Kecepatan membaca buku tersebut berpengaruh pada penyelesaian
          belajar tiap hari. Secara umum diketahui bahwa siswa SD memerlukan waktu
          membaca  dua  sampai  tiga  jam  (120-180  menit)  tiap  hari.  Diharapkan  lama
          waktu  baca  tersebut  menjadi  kebiasaan  siswa;  dan  makin  tinggi  jenjang
          sekolah,  makin  lama  waktu  bacanya.  Dalam  membaca  buku  tersebut,  siswa
          mengalami dan menemukan pengertian atau hal-hal yang susah, sedang, atau
          yang  sukar.  Pengalaman  belajar  tentang  hal-hal  yang  mudah,  sedang,  dan
          sukar tersebut bermanfaat bagi pengelolaan belajar siswa.
              Guru  adalah  "penggerak"  perjalanan  belajar  bagi  siswa.  Sebagai
          penggerak,  maka  guru  perlu  memahami  dan  mencatat  kesukaran-kesukaran
          siswa.  Sebagai  fasilitator  belajar,  guru  diharapkan  memantau  "tingkat
          kesukaran pengalaman belajar", dan segera membantu mengatasi kesukaran
          belajar. "Bantuan mengatasi kesukaran belajar" perlu diberikan sebelum siswa
          putus  asa.  Guru  wajib  menggunakan  pengalaman  belajar  dan  kemampuan
          siswa  dalam  mengelola  siswa  belajar.  Upaya  optimalisasi  pemanfaatan
          pengalaman siswa tersebut dapat dilakukan sebagai berikut; (1) Siswa ditugasi

                                                                 Motivasi Belajar | 61
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73