Page 70 - Belajar & Pembelajaran
P. 70

Sekolah  sebagai  pusat  kegiatan  belajar  adalah  tempat  tim  guru  profesional
          mendidik. Tim guru bekerja secara berkesinambungan, sejak TK, SD, SLTP, dan
          SLTA.  Dengan  berlakunya  wajib  belajar  sembilan  tahun,  setiap  siswa  lulusan
          SLTP, sekurang-kurangnya telah bergaul dengan 25 orang guru. Kedua puluh
          lima orang guru tersebut "membangun dasar kepribadian" warga masyarakat.
          Guru  berkesempatan  mengembangkan  cita-cita  belajar.  Pengembangan  cita-
          cita belajar tersebut juga menjadi cita-cita masyarakat yang berubah menjadi
          masyarakat belajar.
              Guru  adalah  pendidik  anak  bangsa.  Ia  berpeluang  merekayasa  dan
          mendidikkan  cita-cita  bangsa.  Mendidikkan  cita-cita  belajar  pada  siswa
          merupakan    upaya   "memberantas"    kebodohan    masyarakat.   Upaya
          mendidikkan  dan mengembangkan  cita-cita  belajar tersebut  dapat  dilakukan
          dengan  berbagai  cara.  Cara-cara  mendidik  dan  mengembangkan  yang  dapat
          dilakukan  antara  lain  sebagai  berikut:  (1)  Guru  menciptakan  suasana  belajar
          yang  menggembirakan,  seperti  mengatur  kelas  dan  sekolah  yang  indah  dan
          tertib. Setiap siswa dapat merasa "kerasan" atau betah tinggal di sekolah. (2>
          Guru  mengikutsertakan  semua  siswa  untuk  memelihara  fasilitas  belajar,
          sebagai ilustrasi, siswa diajak serta memelihara ketertiban dan keindahan kelas,
          perpustakaan,  alat-alat  olah  raga,  halaman  bermain,  dan  kebun  sekolah.  (3)
          Guru mengajak serta siswa untuk membuat perlombaan unjuk belajar, seperti
          lomba baca, lomba karya tulis ilmiah, lomba tanam bunga, lomba lukis, lomba
          kerajinan. Siswa yang sudah cukup terampil juga diajak serta menjadi panitia
          lomba. (4) Guru mengajak serta orang tua siswa untuk memperlengkap fasilitas
          belajar seperti buku bacaan, majalah, alat olah raga, dan kebun coba. (5) Guru
          "memberanikan" siswa untuk mencatat keinginan-keinginan di notes pramuka,
          dan mencatat keinginan yang tercapai dan tak tercapai; siswa diajak berdiskusi
          tentang  keberhasilan  atau  kegagalan  mencapai  keinginan;  selanjurnya  siswa
          diminta  merumuskan  keinginan-keinginan  yang  "baru"  yang  diduga  dapat
          tercapai. (6) Guru bekerja sama dengan pendidik lain seperti orang tua, ulama
          atau  pendeta,  pramuka,  dan  para  instruktur  pendidik  pemuda,  untuk
          mendidikkan dan mengembangkan cita-cita belajar sepanjang hayat.
              Dalam rangka pengembangan cita-cita belajar tersebut, guru dan pendidik
          lain dapat membuat program-program belajar. Program-program belajar yang
          dapat dilakukan bersama antara lain sebagai berikut: (i) program lomba baca
          yang  diselenggarakan  untuk  menyambut  hari  kemerdekaan;  dalam  hal  ini
          sekolah,  masyarakat  desa,  lembaga  agama,  pramuka,  membuat  kegiatan
          bersama,  (ii)  program  lomba  karya  tulis  ilmiah,  seni  rupa,  kerajinan,  unjuk
          kreativitas seni, dan (iii) program belajar kebaktian sosial bagi siswa dan karang
          taruna; dalam program ini yang diaktifkan adalah OSIS, pramuka, dan karang
          taruna.  Guru  dan  pendidik  yang  lain  berlaku  "Tut  Wuri  Handayani.  Secara

                                                                 Motivasi Belajar | 63
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75