Page 74 - Belajar & Pembelajaran
P. 74

tersebut  dibunyikan.  Pengamat  mengukur  dan  mencatat  panjang  tabung  di
          atas  permukaan  air.  Guru  berkeliling  kelompok,  memberi  komentar  dan
          memperbaiki  cara  kerja  kelompok  melakukan  percobaan  resonansi.  Tiap
          kelompok  diminta  menarik  kesimpulan.  Ada  kelompok  yang  menyimpulkan
          bahwa bunyi makin keras terdengar, bila panjang tabung di atas air semakin
          panjang.  Ada  kelompok  yang  menyimpulkan  bahwa  bunyi  makin  lemah
          terdengar, bila panjang tabung di atas air semakin pendek. Ada kelompok yang
          memberikan ukuran panjang tabung di atas air secara rinci seperti 15 cm, 20
          cm,  25  cm,  dan 30  cm,  tetapi  ragu-ragu tentang  keras  atau  lemahnya  bunyi
          garpu  tala.  Setelah  kelompok  selesai  melakukan  percobaan,  kemudian  guru
          membimbing diskusi antar-kelompok berkenaan dengan hasil percobaan. Dari
          diskusi  antar-kelompok  diperoleh  kesimpulan  sebagai  berikut  Bunyi  makin
          keras terdengar, bila panjang tabung di atas permukaan air semakin panjang.
          Sebaliknya,  bunyi  makin  lemah  terdengar,  bila  panjang  tabung  di  atas  air
          semakin pendek.
              Guru kelas satu SMA menerangkan perang di Diponegoro. Ia meletakkan
          peta peperangan Diponegoro di papan tulis. Beberapa foto dan lukisan yang
          berhubungan  dengan  perang  Diponegoro  tersedia.  Peta  Jawa,  Sulawesi,  dan
          Indonesia  tersedia.  Tiruan  terjemahan  perjanjian  dengan  Belanda  tersedia.
          Guru  menjelaskan  situasi  sebelum  perang,  sebab-sebab  terjadinya  perang,
          watak  tokoh-tokoh,  jalannya  peperangan,  dan  berakhirnya  perang.  Segala
          media dan sumber belajar digunakan. Siswa memperoleh kesempatan melihat
          foto, gambar, dan membaca tiruan terjemahan dokumen sehubungan dengan
          perang  Diponegoro.  Siswa  diberi  kesempatan  bertanya  sebanyak-banyaknya.
          Guru menjelaskan secara rinci berkenaan dengan perang beserta akibat perang.
          Guru bertindak sebagai penceramah tunggal, tetapi siswa diberi peran belajar
          aktif. Pada akhir pelajaran, guru membuat ikhtisar dan melakukan tanya jawab.
          Dalam tanya jawab tersebut guru berusaha memperoleh kesan umum tentang
          perolehan  hasil  belajar  siswa  selama  jam  pelajaran.  Sebagai  penutup,  guru
          mengharapkan agar siswa mempelajari bahan tersebut lebih lanjut.
              Ketiga   lukisan   perilaku   mengajar   tersebut   menggambarkan
          pengorganisasian  siswa  belajar.  Guru  kelas  satu  SMP  memerankan
          pembelajaran individual. Guru kelas dua SMP memerankan pembelajaran kelas
          kelompok.  Guru  kelas  satu  SMA  memerankan  pembelajaran  kelas.  Ketiga
          pembelajaran  tersebut  memiliki  tujuan,  prinsip,  dan  tekanan  utama  yang
          berbeda-beda.
          1.  Pembelajaran Secara Individual
              Pembelajaran  secara  individual  adalah  kegiatan  mengajar  guru  yang
          menitikberatkan pada bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-masing
          individu. Bantuan dan bimbingan belajar kepada individu juga ditemukan pada

                                                        Pendekatan Pembelajaran | 67
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79