Page 120 - Makna Sosial Burung Enggang
P. 120
estetis, namun juga sebagai pintu masuk untuk mempelajari nilai
kehidupan yang berusaha ditanamkan dalam kebudayaan suku
Dayak Kenyah (Marlina, 2019).
Batik burung enggang bisa diganakan oleh masyarakat
umum, dan tidak ada batasan untuk tingkatan status pengguna
batik burung enggang, namun untuk batik burung enggang tidak
tersedia banyak dipasar ataupun pedagang kain batik. Karyanti
menyatakan bahwa menggunakan batik burung enggang ketika
kegiatan formal, dan non formal, seperti ketika bekerja di kantor,
mengikuti kegiatan pemerintahan, mengajar atau pernikahan.
Untuk penggguna batik burung enggang masih cukup terbatas,
bukan dikarenakan kurang promosi terhadap batik tersebut,
hanya saja harga masih dianggap cukup mahal dan batik burung
enggang hanya digunakan oleh kalangan elit atau pejabat di
Kalimantan Tengah (Wawancara, 06/09/2021).
Batik burung enggang tidak dijual dipasar-pasar biasa
dikarenakan harga batik lumayan mahal, satu potong batik
burung enggang di bandrol dengan harga 500 ribu sampai 2
juta rupiah. Harga tersebut lumayan mahal untuk masyarakat
dengan status ekonomi menengah kebawah. Pakai dengan motif
batik burung enggang biasa digunakan pada acara adat dan acara
formal. Meskipun tidak ada batasan untuk pengguna batik
burung Enggang, namun batik burung enggang sangat jarang
digunakan oleh masyarakat dengan status ekonomi menengah
kebawah jarang sekali menggunakan batik burung Enggang, batik
burung enggang biasa digunakan para pejabat dan masyarakat
dalam kategori status sosial sedang dan menengah ke atas.
Batik burung enggang untuk setiap potongnya diharga
ratusan ribu hingga jutaan. Meskipun tidak diperuntukan untuk
strata atau kelas sosial tertentu, namun nampaknya batik burung
enggang telah berada di kelas sosial yang cukup tinggi. Hal ini
dikarenakan tidak semua orang memiliki batik burung enggang.
Makna Sosial Burung Enggang dalam Batik Masyarakat Dayak... | 107