Page 121 - Makna Sosial Burung Enggang
P. 121
Selain harga yang lumayan mahal, batik burung enggang tidak
beredar di pasar biasa. Hanya penjual kain tertentu yang menjual
batik burung enggang.
Penggunaan batik sekarang beda ya seperti dulu, kalau dulu
kan penggunaan batik hanya untuk kalangan kalangan teratas
saja. Nah sekarang ini sudah bisa masyarakat kalangan menengah
kalangan menengah ke bawah ini bisa bebas menggunakan batik
sehari-hari atau untuk acara juga ini sebenarnya bebas. Nah,
Indonesia memiliki berbagai macam motif batik jadi kita juga
harus bangga dan disamping itu Kalimantan Tengah juga memiliki
motif batik yang berbeda dan saya seperti saat ini menggunakan
batik dengan motif enggang. Jadi ini saya bangga menggunakan
batik ini karena ini sebagai identitas saya identitas saya sebagai
suku Dayak Kalimantan Tengah.
Batik burung enggang biasaya digunakan ketika acara adat
atau acara formal. Pengguna batik burung enggang cukup banyak,
namun haya pada kelas sosial tertentu. Untuk kalangan status
sosial ekonomi biasa jarang menggunakan batik burung enggang.
Pada dasarnya masyarakat umum boleh menggunakan batik
burung enggang.
Selain sebagai motif batik, burung enggang sebagai
falsafah hidup masyarakat suku Dayak, dan digunakan sebagai
simbol pelindung dibagian atap kantor atau rumah biasanya
menggunakan simbol burung enggang sebagai penolak bala dan
menjaga anggota keluarga dan warga dari segala mara bahaya.
Meski perkembangan zaman semakin maju, masyarakat
suku Dayak kalimantan Tengah Masih menggunakan simbol
burung enggang sebagai ornamen, baik berupa lukisan ataupun
patung. Di dinding perkantoran, tempat santai dan beberapa
tempat hiburan seperti cafe. Karena masyarakat menggap burung
enggang merupakan icon yang perlu diperkenalkan kepada
|
108 Aquarini, Ishomuddin, Vina Salviana DS., M. Fatchurrahman