Page 124 - Makna Sosial Burung Enggang
P. 124
Sekarang ekonomi kreatif nya nilai-nilai kearifan lokal Dayak
Kalteng bisa dibuat untuk topi. Kalau dulu di slip di topi dan di
rambut, sekarang dibuat menjadi topi Lawung yang digunakan
untuk acara adat tarian dan budaya. Batik burung enggang
semakin jauh dan tebang tinggi, sebab batik burung enggang
kerapkali digunakan oleh peserta putri Indonesia yang berasal
dari Kalimantan Tengah, Digunakan oleh peserta pemilihan
Duta Bahasa Nasional tahun 2021.
Memiliki batik burung enggang merupakan suatu wujud
kebanggaan sebagai orang Dayak, yang istilahnya masih
melestarikan simbol-simbol budaya atau leluhur suku dayak
tersebut. Masyarakat suku Dayak merasa bangga, apalagi hal
tersebut bersipat sakral, bahkan di Kalimantan Tengah tidak
diijinkan membunuh burung enggang. Namun semakin maju
perkembangan zaman, semakin luas masyarakat mengenal burung
enggang, dan masyarakat yang bukan berasal dari Kalimantan
Tengah mendengar cerita kesakralan burung enggang, bahkan
paruh burung enggang dapat dijadikan jimat pelindung, banyak
orang memburu burung enggang.
Roylando menjelaskan bahwa sebagai generasi masyarakat
suku Dayak, bangga ketika menggunakan batik burung
enggang. Karena simbol dari burung enggang memiliki filosofi
sebagai burung yang perkasa. Selain itu dengan menggunakan
batik burung enggang ikut melestarikan batik burung enggang
(Wawancara, 30/03/2022).
Milia menjelaskan bahwa baru dua tahun ini menggunakan
batik burung enggang, sebab menurut ibu Mila batik burung
enggang baru saja di produksi. Ibu Mila juga sebagai anggota
organisasi menjadikan batik burung enggang sebagai pakaian
seragam organisasi, dikarenakan organisasi yang diikuti oleh ibu
Mila adalah organisasi Bawi Dayak, batik burung enggang dikenakan
pada kegiatan-kegiatan budaya (Wawancara, 30/03/2022).
Makna Sosial Burung Enggang dalam Batik Masyarakat Dayak... | 111