Page 127 - Makna Sosial Burung Enggang
P. 127
menggunakan batik burung enggan diharapkan dapat menjaga
norma-norma hukum dan norma-norma adat dalam kehidupan
sehari-hari. Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah sangat
menjunjung tinggi adat istiadat dan dalam setiap sendi kehidupan
saling menghormati orang lain toleransi. Simbol burung enggang
yang terdapat pada batik khas Kalimantan tengah merupakan
simbol kebesaran, kepemimpinan.
Mambang I Tubil menyatakan persatuan dan kesatuan di
Bumi Tambun Bungai sejalan dengan falsafah hidup masyarakat
Dayak, seperti falsafah Huna Betang. Falsafah Huma Betang
melambangkan musyawarah mufakat, kesetaraan, kejujuran dan
kesetiaan. Kesetian juga tergambar pada wujud burung enggang.
Sehingga masyarakat suku Dayak Kalimanatan Tengah hendaknya
memiliki sikap Kesetiaan dan kejujuran. Lambang burung enggang
rumah, kantor-kantor ya karena itu kan pelayanan publik karena
sifatnya kan adalah suatu kepemimpinan. Kepemimpinan orang
yang punya wibawa seperti burung enggang ada bahasa-bahasanya
di sana juga tidak hafal betul ya. Jadi kalau bahasa sangiang itu
tentang burung enggang itu ada. Namun kita tidak tidak karena
kita kan bukan Kaharingan lagi. bagian burung enggang apa
saja yang digunakan oleh masyarakat suku Dayak dalam acara
adat hiasan kepala dari paruh dan ekor bulu burung enggang
(Wawancara, 15/09/2021).
Karyanti menjelaskan bahwa pengguna batik burung
enggang akan menunjukkan sikap penuh wibawa sebagai seorang
pemimin, pelindung serta membawa keberkahan bagi orang
lain yamg terlihat dalam tindakan sehari-hari. Ranying Hatalla
atau Tuhan (Jubata) turut serta mengawasi setiap tindakan
yang dilakukan oleh manusia, sehingga kendali diri memegang
peranan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam
menciptakan harmoni dan kedamaian untuk kebaikan bersama.
Ketia seseorang telah menunjukan sikap sebagai pelindung
|
114 Aquarini, Ishomuddin, Vina Salviana DS., M. Fatchurrahman