Page 129 - Makna Sosial Burung Enggang
P. 129

yaitu filosofi burung enggang dapat diterapkan dalam kehidupan
            (Febrianti, 2018).

                Masyarakat suku Dayak percaya penggunaan ornamen atau
            aksesoris yang berasal dari artefak burung enggang tidak sembarang
            digunakan oleh masyarakat biasa. Pengguna ornamen biasanya
            adalah ketua adat atau kepala suku serta Balian (dukun). Untuk
            penggunaan batik burung enggang memang dapat digunakan oleh
            masyarakat umum. Sebab batik burung enggang merupakan cara
            suku Dayak kalimantan Tengah untuk memperkenalkan binatang
            sakral dan dilindungi agar generasi berikutnya dapat mengenal
            dan menerapkan nilai-nilai luhur yang dapat diterapkan dalam
            kehidupan.

                Makna sosial batik burung  enggang bagi masyarakat suku
            Dayak Kalimantan sebagai berikut:
            a. Kesetiaan, bahwa orang Dayak harus menjaga hubungan
              dengan pasangan dan setia terhadap pasangan sehingga hanya
              maut yang bisa memisahkan. bahwa orang Dayak mencintai
              keluarga dan sesama, terhasuk menghargai alam semesta.
              Menjaga keluarga dan membesarkan anak-anak dengan penuh
              tanggung jawab. Mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang dapat
              membentuk karakter individu yang berbudi luhur.

            b. Keberkahan, bahwa layaknya seperti burung enggang individu
              membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi orang
              disekitar. Di mana pun berada menjadikan individu yang bisa
              meberikan berkat bagi keluaga dan masyarakat luas.
            c. Kepemiminan, bahwa ketiaka mengggunakan batik burung
              enggang seseorang diharapkan dapat dijadikan role models
              sebagai individu yang mampu melindungi keluarga dan orang
              lain disekitarnya. Memiliki sikap pantang menyerah terhadap
              permasalahan yang dihadapi, dan terus berjuang dijalan
              kebenaran. Individu juga harus seorang yang cerdik dalam arti
              positif. Kecerdikannya  mampu menjadikan dirinya sebagai


              |
            116 Aquarini, Ishomuddin, Vina Salviana DS., M. Fatchurrahman
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134