Page 130 - Makna Sosial Burung Enggang
P. 130
seorang pemberi inspirasi bahkan sebagai seorang the greatest
inspirator bagi orang lain.
d. Kharismatik, bahwa seseorang memiliki kewibawaan menjadikan
individu memanancarkan jiwa seorang Dayak yang tergambar
dalam perilaku adil, dapat memberi perlindungan, memberikan
rasa aman dan bentuk bakti serta menghormati orang lain.
e. Keelokan, bahwa burung enggang tidak hanya tampak gagah
dan perkasa, namun memiliki keindahan yang tergambar dari
bentuk paruh dan jambul yang berwarna cerah. Keindahanya
saat terbang dialam bebas laksana tarian yang bersatu dengan
alam. Sehingga individu yang bersikap layaknya burung
enggang terlihat bakena (tampan/ cantik) kecantiakan atau
petampanan yang tidak hanya tampak dari luar, tapi terpancar
dari setiap sikap dan perilaku seorang Dayak.
Sikap selalu mencintai dan mengasihi pasangan dan keluarga
merupakan sikap yang dicontohkan oleh burung enggang.
Burung enggang mengasuh anak mereka hingga menjadi seorang
Dayak yang mendiri dan dewasa. Cara hidup burung enggang
yang berkelompok dan perhatian terhadap pasangan dan anak
menggambarkan nilai kearifan. Dari hal tersebut, dalam hidup
bermasyarakat, setiap orang hendaknya bersikap arif dan bijaksana
sehingga ubungan manusia dengan Tuhan, alam berjalan selaras
dan harmoni (Febrianti, 2018).
Keindahan bentuk burung enggang dan ragam hias Dayak
Iban baik dari segi visual maupun filosofis mewakili konsep
penciptaan yang menekankan pada penggambaran sifat-sifat
keindahan, kehidupan, ketenangan, keseimbangan, dan kesetiaan
(Sari, 2017). Budi Suryadi (Nadela, 2018) Burung enggang, yaitu
burung yang dianggap keramat oleh masyarakat Dayak. Burung
enggang tidak boleh dimakan atau diburu. Jika ada burung yang
mati, maka bangkainya tidak akan dibuang. Paruh dan bulunya
hanya boleh diambil pada Enggang yang sudah mati saja.
Makna Sosial Burung Enggang dalam Batik Masyarakat Dayak... | 117