Page 135 - Makna Sosial Burung Enggang
P. 135
harapan dan mengandung arti kebaikan, yang setia menemani
kehidupan sehari-hari.
Batik Indonesia telah mendapatkan popularitas di seluruh
dunia dan membawa keuntungan yang signifikan untuk dunia
industri, dan batik menjadi fashion dunia. Pengembangan Batik
terdiri dari simbolisme nilai sosial, teknik, motif visual asli yang
terkandung. Orang Indonesia hidup pada abad ke-10 –telah
mengalami penurunan reputasi global, seiring dengan degradasi
peran batik burung enggang sebagai motif sakral dan kain yang
berharga, batik menjadi komoditas budaya populer utama yaitu
industri, diproduksi massal untuk konsumsi massal melayani tujuan
kapitalis. Motif batik burung enggang merupakan pengembangan
motif batik yang dimulai dari keramat dan nilai budaya simbolik.
Batik burung enggang terispirasi dari cerita rakyat mengenai
kesakralan burung enggang yang terkenal sangat elok dan
merupakan hewan keramat bagi masyarakat suku Dayak.
Kepercayaan masayarakat dayak yang memeluk agama Hindu
Kaharingan bahwa enggang merupakan perwujudan dewa atau
panglima burung yang merupakan penjaga wilayah Kalimantan,
dan akan keluar jika wilayahnya terancam. Jika suatu daerah
yang akan melakukan cocok tanam atau akan melakukan acara
adat, dan burung Enggang hadir mengitari wilayah terseut, maka
wilayah tersebut akan dilimpahkan kemakmuran. Sebab burung
Enggang dipercaya burung yang berasal dari Ranying Hatalla
Langit yang dikirim oleh Jubata (Tuhan).
Burung enggang sendiri telah dipercayai dan dianggap
sebagai penjelmaan dari panglima burung yang merupakan sosok
berwujud gaib dan tinggal di gunung pedalaman Kalimantan
yang akan hadir saat wilayahnya terancam (Febriani, et al,
2020). Bentuk burung enggang dalam ornament atau motif batik
digunakan sebagai pengingat bahwa persatuan antar masyarakat
Dayak merupakan hal yang penting terutama disaat semakin
|
122 Aquarini, Ishomuddin, Vina Salviana DS., M. Fatchurrahman