Page 108 - Penanganan Pasca Panen
P. 108

101




                        sehingga ukuran biji sawit akan menyusut namun ukuran cangkang tidak. Dengan
                        demikian akan tercipta celah antara inti sawit dan cangkang sawit, dengan adanya

                        celah ini, pemecahan biji sawit akan semakin mudah memakai Ripple Mill dengan
                        jumlah  inti  yang  ikut  pecah  seminimal  mungkin.Di  pabrik  kelapa  sawit,  biji

                        dihasilkan  dari  hasil  pengepressan  degested  fruit  di  screw  press,  pressed  mass

                        yang keluar berupa gumpalan fibre dengan biji yang disebut Cake.
                             Pre-treatment  tahap  kedua  dilakukan  pemisahan  fibre  dengan  biji,  fibre

                        harus seminim mungkin lengket di biji agar memudahkan proses pemecahan biji
                        dan pengumpanan biji ke ripple mill. Jika masih banyak fiber yang terikut akan

                        menyebabkan sulitnya biji turun secara gravitasi akibat pergerakan biji diganggu
                        oleh fibre.

                             Pre-treatment tahap  ketiga  berupa  fermentasi  (untuk  pemecah  biji  dengan

                        ripple  mill  tidak  wajib),  proses  fermentasi  berupa  peniupan  udara  panas  60-70
                        derajat  celcius  kedalam  Nut  Silo  berisi  biji  sawit  selama  minimal  8  jam.

                        Tujuannya untuk mengurangi lebih banyak lagi air yang terkandung di inti sawit

                        agar biji lebih mudah dipecahkan.
                             Ripple  mill  tidak  memerlukan  proses  fermentasi  untuk  performance

                        pemecahan  biji  sawit  nanun  jika  ada  jeda  waktu  antara  produksi  biji  dengan
                        pemecahan biji akan menjadi lebih baik. Biji yang sudah pecah tentu harus ada

                        dipisahkan antara cangkang dan inti sawit, proses pemisahan ini dilakukan dengan
                        metode basah, seperti hydrocyclone dan clay bath, metode kering, menggunakan

                        LTDS hingga 3 tahap atau kombinasi metode basah dan kering. Setelah cangkang

                        dipisahkan inti sawit/palm kernel dikeringkan di Kernel Drier untuk mengurangi
                        kadar air inti sawit yang awalnya 19% hingga menjadi 6-7 %. Pengurangan kadar

                        air ini untuk mencegah terbentuknya jamur selama penyimpanan serta menekan
                        kenaikan ALB di minyak inti sawit. Inti sawit yang sudah kering diturunkan dari

                        Kernel  Drier  dan  disimpan  di  Kernel  Storage  menunggu  pengangkutan  ke
                        konsumen.  Kernel  storage  harus  aman  dari  air  dan  kotoran  agar  tidak

                        mengkontaminasi produk yang sudah jadi.
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113