Page 18 - Penanganan Pasca Panen
P. 18
11
10% (3,1 juta ton GKP per tahun) yang senilai dengan Rp7,75 triliun. Berbagai
macam alat-alat/mesin perontok gabah dapat dilihat pada Gambar 2.
(A) Alat Gebot (B) Pedal Thresher
Gambar 2. Alat/Mesin Perontok
Gabah (Sumber: Hasbullah
dan Dewi, 2012)
(C) Power Thresher
4. Pengeringan
Merupakan proses pengurangan kadar air pada gabah. Penurunan kadar air
disesuaikan dengan persyaratan kadar air untuk penyimpanan gabah. Pengeringan
gabah dapat dilakukan dengan dua cara, yang pertama dilakukan dengan
menggunakan lantai penjemuran dan cara kedua menggunakan pengering buatan,
Pengeringan cara jemur dapat dilakukan dengan menggunakan lantai jemur atau
juga dapat menggunakan alas terpal atau plastic (Gambar 3). Cara jemur yang
kedua menggunakan pengering buatan yang dilakukan bila matahari tidak bersinar
dengan baik. Penjemuran dengan pengering buatan dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu flat bed dryer (Gambar 4) dan continous flow dryer (5). Menurut
Setyono (2010), penggunaan mesin pengering menghindari terjadinya
kontaminasi pasir atau kerikil dan mutu beras yang dihasilkan lebih baik
dibandingkan dengan cara penjemuran. Selain itu, kehilangan hasilnya juga