Page 23 - Penanganan Pasca Panen
P. 23

16




                        rusak, berjamur, atau bertunas, segera dibuang dan dijemur ulang seluruh jagung
                        sebelum  disimpan  kembali  di  dalam  gudang.  Penyimpanan  jagung  juga  dapat

                        dilakukan dalam bentuk tongkol berkelobot pada para para yang ditempatkan di
                        bawah atap maupun di atas dapur. Dapat pula dilakukan dalam bentuk tongkol

                        pada para-para dan pada langit-langit rumah yang dilengkapi dengan kawat anti

                        tikus.  Untuk  penyimpanan  jagung  dalam  tongkol  berkelobot  dianjurkan  hanya
                        pada jagung yang kelobotnya menutup seluruh tongkol. Para-para di atas dapur

                        dapat  memperoleh  asap  dari  kayu  yang  dibakar  sewaktu masak  di  dapur.  Asap
                        tersebut meninggalkan residu yang bersifat anti terhadap bakteri, jamur maupun

                        serangga. Dengan demikian dapat menjamin jagung disimpan dalam waktu yang
                        cukup lama.


                                                        A                                         B















                         Gambar 9..  Penyimpanan Jagung: (A) Bentuk Pipilan (Sumber:  Badan
                         Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, 2015) dan (B) bentuk tongkol
                         berkelobot (Sumber: http://beritadaerah.co.id/2015/04/15/penjemuran-jagung-
                         hasil-panen/)
                        Persyaratan mutu standar jagung bahan baku pakan (pipilan) yang harus dipenuhi
                        dapat dilihat pada Tabel 1.

                        Tabel 1.   Standart mutu jagung pipilan  berdasarkan Standar Nasional Indonesia
                                  (SNI 01-4483-1998)

                         No   Jenis Uji                                        Persyaratan
                         1.   Kadar air (maksium) %                            14
                         2.   Kadar protein kasar (minimum) %                  7,5
                         3.   Kadar serat kasar (maksimum) %                   3
                         4.   Kadar abu (maksimum) %                           2
                         5.   Kadar lemak (minimum) %                          3
                         6.   Mikotoksin
                                  a.  Aflatoksin (maksimum) ppb                50
                                  b.  Okratoksin (maksimum) ppb                5
                         7.   Butir pecah (maksimum) %                         5
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28