Page 24 - Penanganan Pasca Panen
P. 24

17




                         8.   Warna lain (maksimum) %                          5
                         9.   Benda asing (maksimum) %                         2
                         10.  Kepadatan (minimum) kg cm   3                    700
                        Sumber: Badan Stardardisasi Nasional


                        C.   PASCA PANEN KEDELAI

                             Penanganan pasca panen kedelai dimulai setelah proses panen selesai, mulai
                        dari  pengumpulan  hasil  panen,  pengangkutan,  pengeringan  brangkasan,

                        perontokan. Pengeringan biji, pengemasan dan penyimpanan. Penanganan pasca

                        panen kedelai perlu mendapat perhatian karena penanganan yang tidak tepat akan
                        mengurangi hasil panen kedelai. Rata-rata susut hasil pascapanen kedelai di empat

                        kabupaten  di  dua  propinsi  sentral  produksi  kedelai,  yakni  DI  Yogyakarta
                        (Kabupaten Bantul dan Gunung Kidul) dan Banten (Kabupaten Pandenglang dan

                        Lebak)  sebesar  5,5%  yang  disebabkan  oleh  faktor  varietas,  cara  panen,  cara

                        pengangkutan dan cara perontokan yang berbeda (Suismono dan Harnowo, 2014).
                        1.  Pengumpulan dan pengangkutan

                        Setelah panen kedelai selesai dilakukan pengumpulan hasil dengan menggunakan
                        alas  karung/terpal.  Selanjutnya,  polong  diangkut  ke  tempat  pengeringan.

                        Pengangkutan menggunakan wadah seperti karung agar tidak ada yang tercecer.

                        2.  Pengeringan Brangkasan
                        Tujuan  pengeringan  adalah  untuk  mengeluarkan  sebagian  air  dari  biji  sampai

                        batas  aman  untuk  disimpan  atau  memudahkan  penanganan  selanjutnya.
                        Penjemuran dilakukan sesegera mungkin. Brangkasan tidak boleh ditumpuk sebab

                        dapat menimbulkan panas yang akan berakibat kepada menurunnya kualitas biji,
                        terutama  biji  untuk  keperluan  benih. Tata  laksana  pengeringan  dapat  dilakukan

                        sebagai berikut :

                        a.Penjemuran
                        Penjemuran dilakukan di bawah terik matahari dengan cara dihamparkan di atas

                        lantai  semen  atau  menggunakan  alas  dari  anyaman  bambu,  tikar  atau  plastik
                        (Gambar  10).  Menurut  Arief  dan  Mustikawati  (2008)  cara  penjemuran  di  alas

                        terpal,  baik  yang  di  atas  tanah  maupun  di  atas  lantai  jemur  merupakan  cara
                        penjemuran yang terbaik karena menghasilkan persentase biji bernas tertinggi dan

                        kotoran terendah;
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29