Page 28 - Penanganan Pasca Panen
P. 28
21
Cara penggunaannya adalah sebagai berikut:
a. Siram dengan air terlebih dulu brangkasan kedelai yang sudah dikeringkan.
Tujuannya untuk mencegah biji-biji pada saat dirontok tidak pecah.
b. Siapkan ember penampung biji kedelai dan letakkan di bawah saluran
pengeluaran.
c. Masukkan brangkasan kedelai dalam corong penampungan.
d. Hidupkan mesin, maka kedelai akan terkupan dan biji kedelai akan keluar
melalui saluran pengeluaran.
Biji yang diperoleh selanjutnya dibersihkan dengan ditampi atau menggunakan
kipas (blower). Pembersihan ini dimaksudkan untuk memisahkan kotoran yang
berupa sisa-sisa kulit polong, batang, daun, dan kotoran-kotoran lain yang ringan.
Untuk kotoran berupa tanah kerikil yang tidak terpisah dari biji harus dibuang.
4. Pengeringan Biji
Biji yang sudah dirontokkan harus dikeringkan. Pengeringan dilakukan hingga
mencapai kadar air 9% jika untuk keperluan benih. Pengeringan dapat dilakukan
secara manual yaitu penjemuran di bawah terik matahari dan pengeringan buatan.
a. Pengeringan dilakukan di bawah terik matahari dengan cara sebagai berikut
(Gambar 15):
1) Hamparkan biji kedelai di atas tikar atau plastik/terpal. Menurut Arief dan
Mustikawati (2008), cara penjemuran di alas terpal, baik yang di atas tanah
maupun di atas lantai jemur menghasilkan persentase biji bernas tertinggi dan
kotoran terendah; Hal ini disebabkan karena alas penjemuran (terpal) berguna
untuk mencegah tercampurnya kotoran atau jasad renik lainnya.
2) Atur jarak untuk menghindari percampuran fisik antar jenis biji, terutama jika
untuk keperluan benih.
3) Lakukan pembalikan secara periodik agar kering merata, dan jika suhu
melebihi 40ºC tutup atau angkat ke gudang untuk menghindari kerusakan
akibat terlalu panas.
4) Keringkan biji hingga kadar air 10% dan biji dari kotoran lain dan terus
dikeringkan hingga mencapai kadar 9% untuk mendapatkan biji yang baik
untuk disimpan.