Page 48 - Penanganan Pasca Panen
P. 48
41
Gambar 29. Pengemasan
Bawang Merah (Sumber:
Balai Besar Litbang
Pascapanen Pertanian,
2016)
D. PASCA PANEN JERUK
Umur buah/tingkat kematangan buah yang dipanen, kondisi saat panen, dan
cara panen merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi mutu jeruk. Umur
buah yang optimum untuk dipanen adalah sekitar 8 bulan dari saat bunga
mekar. Ciri-ciri buah yang siap dipanen: jika dipijit tidak terlalu keras; bagian
bawah buah jika dipijit terasa lunak dan jika dijentik dengan jari tidak berbunyi
nyaring, warnanya menarik (muncul warna kuning untuk jeruk siam), dan kadar
gula (PTT) minimal 10%. Panen dapat dilakukan dengan tangan maupun
gunting(Gambar 30).
Penanganan pascapanen buah jeruk yang tidak tepat dapat mengakibatkan
penampakannya menjadi kurang menarik (bintik coklat atau hitam pada
permukaan kulit, warna kulit buah tidak seragam, ukuran dan tingkat ketuaan
yang tidak seragam), susut bobot dan penurunan nilai gizi (Sutopo, 2011). Sortasi
yang tidak baik, pengemasan dan pengepakan, pengangkutan dan penyimpanan
yang kurang diperhatikan serta adanya serangan hama dan penyakit dapat
menyebabkan kerusakan buah jeruk hingga sekitar 25%.
Untuk menghasilkan jeruk bermutu tinggi, perlu penanganan pasca panen
yang baik. Pasca panen jeruk meliputi: pengumpulan hasil panen, sortasi dan
grading, perlakuan tambahan, pengemasan, pengangkutan dan penyimpanan.
1. Pengumpulan Hasil Panen