Page 127 - K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)
P. 127

B.6. Rapat Tahunan Pertama Muhammadiyah
                 Tatkala diselenggarakan rapat tahunan pertama Muhammadiyah, ribuan
                 orang hadir dalam rapat itu tampak Dr. Schrieke duduk di meja pengurus,
                 sementara lima puluhan anggota wanita organisasi ini mengikutinya dari
                 belakang ruangan. Tampak tiga orang utusan dari Summatera yang tampil
                 dengan baju khas mereka. Tampak pula tokoh organisasi yang mewakili
                 cabang Yogyakarta, Kepanjen, Solo, Surabaya, Wonogiri, Srandakan dan
                 Blora. Ikut hadir dalam rapat pertama ini adalah para pejabat dari PPPB
                 dan CMKP, Jong Java cabang Yogya,  pengurus pusat PGB, para pejabat
                 PU, SI Yogyakarta, pengurus pusat serikat sekolah guru dan sebagainya.
                     Ahmad Dahlan membuka rapat dengan sebuah kotbah dan kata
                 sambutan, di mana dia menguraikan tentang Islam dan arti penting
                 Muhammadiyah dalam dunia Islam. Ia mengingatkan pada kisah Adam
                 dan Hawa, pada konflik persaudaraan,  dan menjelaskan bahwa tujuan

                 Muhammadiyah adalah untuk menyelesaikan semua sengketa dan
                 membuat semua kelompok Islam saling bergandengan tangan. Ahmad
                 Dahlan menganggap perang Eropa sebagai contoh pelecehan agama,
                 dan ia mengharapkan hal itu tidak terjadi di Jawa, sehingga Jawa tetap
                 selamat. 20
                     Dari aktivitas organisasi ini pada 1921, Komisaris Djojo Soegito
                 melaporkan bahwa rencana yang telah dipikirkan sebagian telah
                 dilaksanakan, yaitu  pendirian sebuah sekolah guru Islam, pemberian
                 bantuan kepada  fakir miskin dan anak yatim, pelaksanaan pekerjaan
                 umum menurut model Barat. Setelah itu seorang anggota panitia
                 rapat tahunan menyampaikan   bahwa kali ini tidak ada ‘hidangan
                 yang diedarkan karena kekurangan uang kas”. Sebagai gantinya, telah
                 disediakan sebuah buffet, para peserta dapat membeli makanan di sana.
                     Laporan tahunan dari sekretaris M. Koesni selama 1921 menyebutkan

              20   Ibid, 1922.



                                                                   K.H. Ahmad Dahlan    [125]
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132