Page 128 - K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)
P. 128

bahwa cabang perpustakaan menerima sumbangan buku-buku berbahasa
                       Arab dan Jawa, cabang propaganda menjangkau seluruh Hindia dan
                       Mekkah, cabang fakir miskin mendirikan sebuah rumah pelayanan, ada
                       empat sekolah dan sebuah sekolah guru yang akan dibentuk, cabang
                       dana menerima lebih dari f 6000 dari para donatur, cabang perumahan
                       mendirikan kantor dan langgar,  cabang haji mendesak pemerintah dan
                       pihak lain yang terkait agar mengambil langkah-langkah untuk menekan
                       biaya perjalanan.
                          Pada sore hari pertama sebelum rapat dimulai, diadakan demonstrasi
                       kepanduan dan sepakbola bagi para peserta rapat. Pada petang harinya,
                       dilakukan pemilihan pengurus yang baru. Hasil dari pemilihan pengurus
                       adalah sebagai berikut:
                          -   H.A. Dahlan sebagai ketua;

                          -    Moh. Koesni sebagai sekretaris;

                          -    R. Ng. Djojo Soegito, K. Fachrodin, M. Mochtar,
                              R.M. Prawirowiworo, M. Abdullah, M. Amadbadar, M. Singgih,
                              R. Darmosewojo dan R. Brahim sebagai anggota pengurus.


                          Setelah pemilihan pengurus selesai,  Djojo Soegito memberikan
                       ceramah tentang sekolah guru bumi putera, yang saat itu bentuknya masih
                       sangat  primitif. Ruang kelas perlu diperluas, diharapkan ada bantuan
                       dari orang-orang Islam yang mapan. Mereka akan dimintai dukungan
                       moral atau bahkan keuangan. Kemudian H. Djoelani berbicara tentang
                       kebutuhan  seorang dokter.  Seorang siswa Muhammadiyah dikirim ke
                       Tasikmalaya untuk dididik menjadi seorang mantri perawat, akan tetapi
                       kondisinya kurang memadai. Rapat memutuskan dengan menyanggupi
                       pemberian bantuan untuk menyediakan seorang dokter sendiri.

                          Laporan berikutnya disampaikan oleh bendahara. Ia menguraikan
                       sejarah cabang keuangan, dimulai dari sebuah organisasi yang sangat
                       kecil yang saling membantu, kemudian cabang itu tumbuh menjadi
                       cabang yang kuat. Cabang itulah yang kini bernama Takwimudin.


               [126]    K.H. Ahmad Dahlan
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133