Page 129 - K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)
P. 129

Pada rapat tahunan organisasi Muhammadiyah ini, telah dijelaskan
                 hal yang sangat menarik. Suatu permasalahan penting yang saat itu
                 makin banyak dipertanyakan orang adalah apakah Islam memerlukan
                 pembaharuan. Pertanyaan penting tersebut bisa dianggap sebagai gejala
                 kerohanian yang menarik dalam kehidupan keagamaan di Jawa. Ada
                 suatu kelompok  yang menyatakan bahwa “Islam modern tidak lagi bisa
                 dianggap sebagai Islam”, suatu pandangan yang memberikan alasan
                 dan menimbulkan polemik di dunia karena begitu banyak perbedaan
                 pandangan baik Hindia Belanda  maupun  di tempat lain.

                     Diharapkan ummat tidak  memandang Islam modern sebagai suatu
                 ajaran, seperti telah dijelaskan pada penganut aliran ultra-modern.
                 Sebaliknya ditegaskan bahwa Islam modern bertumpu pada  dasar
                 keagamaan dengan unsur-unsurnya yang berkembang. Ajaran agama
                 dalam prakteknya  harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri
                 sesuai dengan perubahan zaman, seperti yang ditunjukkan oleh banyak
                 contoh dalam sejarah.  Hal ini juga terjadi dengan agama Islam?
                 Tahun-tahun terakhir ini menunjukkan bahwa Islam telah memasuki
                 suatu periode yang menunjukkan modernisme Islam yang sebelumnya
                 tidak pernah diduga. Suatu gejala yang sering disebut orang sebagai
                 kebangkitan Asia, menunjukkan bahwa  para pemimpin rakyat berdiri di
                 luar gerakan Islam. Juga di bidang agama beberapa kali muncul tanda-
                 tanda emansipasi, semakin lama semakin jelas di berbagai tempat, yang
                 berlangsung hingga saat itu. Mereka  ini tidak saling melakukan kontak,
                 yang membuktikan bagaimana gerakan Islam modern telah menjadi
                 pertanda zaman.
                     Perbedaan prinsip antara kelompok Islam ortodoks dan modern
                 telah terjadi. Kelompok Islam ortodoks ternyata telah kehilangan kontak
                 langsung dengan Al Qur’an. Islam Ortodoks telah melantunkan ayat-
                 ayatnya namun tidak memahami maknanya. Apa yang digunakan sebagai
                 pedoman adalah kitab-kitab hukum yang berdasarkan pada Qur’an dan
                 contoh Nabi. Sampai tahun 200 kalender Islam, ajaran Islam bertumpu




                                                                   K.H. Ahmad Dahlan    [127]
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134