Page 135 - K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)
P. 135

keputusan untuk mendirikan sebuah lembaga yang mengurusi bea siswa
                 yang diberi nama Dahlan Fonds. Tujuan didirikannya Dahlan Fonds
                 adalah  untuk membiayai studi para pemuda Islam ke lembaga Islam
                 tinggi di negara Islam lainnya. Dengan pendirian lembaga ini, yayasan
                 menduga akan menghormati karya dari almarhum pendiri organisasi ini
                 Kyai Haji Ahmad Dahlan. Ia telah mencurahkan sebagian besar hidupnya
                 untuk menyebarkan pelajaran agama dan  propaganda bagi pendidikan
                 pada umumnya. Selama dua belas tahun terakhir ia memimpin organisasi
                 ini. Saat itu di Jawa telah mempunyai 12 cabang dan 32 sekolah, termasuk
                 27 sekolah dasar, 4 HIS dan 1 sekolah guru bagi tenaga guru Islam. 24

                     Pendirian sebuah lembaga yang memberikan beasiswa untuk
                 mendidik tenaga guru dengan kewenangan yang lebih tinggi tampaknya
                 sesuai dengan tujuan almarhum. Pengurus pusat tidak ragu bahwa ada
                 banyak orang yang memahami arti penting dari pendidikan atas dasar
                 Islam bagi negara dan bangsa ini,  dan yang mau bekerjasama demi
                 terbentuknya lembaga  beasiswa ini.
                     Organisasi Muhammadiyah yang berkedudukan di Yogyakarta,
                 pendirinya terdiri atas orang-orang modern seperti yang dilukiskan di
                 atas,  yang menurut informasi yang diperoleh sering bersilang pendapat
                 di antara mereka. Tidak semua tokoh aliran modernis bertindak dan
                 berpikiran bebas.  Muhammadiyah tidak ikut campur dalam bidang
                 politik, di mana kembali tidak bisa dikatakan bahwa di antara anggotanya,
                 mereka  tidak bersembunyi dalam partai politik. Akan tetapi organisasi
                 ini saat ini berada di luar setiap gerakan politik. Sebagian organisasi,
                 Muhammadiyah di Yogyakarta berhasil mengelola lembaga panti asuhan
                 dalam arti luas.
                      Ketuanya Ahmad Dahlan, adalah seorang guru agama di Yogyakarta,
                 seorang yang berpikiran bebas, yang  berasal dari klas menengah.
                 Tentang dirinya, diketahui bahwa pada 1918, untuk mencari kebenaran,
                 ia mengadakan diskusi dengan para pendeta Protestan dan pastur Katolik,
              24   Lihat De Indische Courant, 14 April 1923, lembar ke-2. “Het Dachlan Fonds”



                                                                   K.H. Ahmad Dahlan    [133]
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140