Page 136 - K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)
P. 136

juga dengan Pastur van Lith yang namanya sudah banyak dikenal orang.
                       Juga sebagai pendukung politik asosiasi, Ahmad Dahlan telah memenuhi
                       semboyan dari pengikut aliran Vrijmetselaar di Solo.

                           Para anggota Muhammadiyah  adalah guru dan guru agama yang
                       berulang kali mengalami kesulitan untuk bersepakat dengan kalangan
                       ortodoks. Muhammadiyah di Yogyakarta memiliki beberapa sekolah
                       kelas 2 dengan Al Qur’an, yang ditopang dengan subsidi pemerintah
                       dan sebuah sekolah normal, di mana para siswanya menerima pelajaran
                       agama di samping pelajaran umum. Demikianlah karya Muhammadiyah
                       yang sangat penting bagi penduduk bumi putera yang bisa dicatat bahwa
                       inti dari gerakan ini bukanlah kelompok fanatik radikal. Jelas ada orang-
                       orang fanatik yang muncul dalam aliran itu. Akan  tetapi seorang fanatik
                       yang kebanyakan bersifat membahayakan tidak dimiliki oleh organisasi
                       ini.
                          Pada mulanya Muhammadiyah berjuang di Yogyakarta dan generasi
                       tua lebih suka melihat bahwa  lingkup kerjanya hanya terbatas di tempat
                       ini.  Pada saat tertentu diadakan pertemuan agama, dan menerbitkan
                       majalah dan suratkabar. Di tempat lain ada usaha mencari koneksi
                       seiman, dengan akibat bahwa pada rapat umum tahun lalu diputuskan
                       untuk menyebarkan aktivitas organisasi ini ke seluruh Jawa dan di
                       wilayah inilah banyak didirikan cabang-cabang. Selanjutnya diikuti
                       dengan guru-guru agama yang berkelana sampai Ujung Timur untuk
                       menyebarkan ide-ide Muhammadiyah. 25
                          Pertanggungjawaban keuangan dilakukan dalam rapat tahunan
                       (seperti yang telah terjadi) dengan kecermatan penuh; setiap sen dari tiap
                       kegiatan harus dipertanggungjawabkan dengan cara yang bisa diikuti
                       dan dicontoh oleh berbagai organisasi bumi putera lainnya. Terhadap
                       Sarekat Islam, Muhammadiyah tetap netral. Sehubungan dengan ini,
                       perlu diingat bahwa  tokoh Sarekat Islam Agus Salim telah mencoba
                       untuk memberikan karakter politik kepada  Muhammadiyah.

                   25   Lihat Bataviaasch Nieuwsblad, tanggal 19 Maret 1922, lembar ke-2 “Moehammadijah”


               [134]    K.H. Ahmad Dahlan
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141