Page 202 - K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)
P. 202

amar ma’ruf nahi mungkar memang mutlak. Organisasi sebagai sarana atau
                   media untuk mencapai cita-cita atau tujuan yang ingin dicapai. Organisasi
                   Muhammadiyah dilahirkan pada zaman kebangkitan nasional bangsa
                   Indonesia membawa sifat-sifat perintis dan dilahirkan sebagai manifestasi
                   kehendak sebagai tuntutan zamannya.
                       Pendidikan sebagai ujung tombak dalam pencerahan dan penyadaran
                   masyarakat pada era kolonialisme sebagai angin segar untuk memberikan
                   perubahan. Langkah yang dilakukan Kyai Haji Ahmad Dahlan dalam
                   Organisasi Muhammadiyah memberikan pengajaran kepada kaum muda
                   yang nantinya bisa dijadikan sebagai gethoktular untuk memberikan bekal
                   mencerdaskan masyarakat. Dengan mendidik para calon guru dan pamong
                   praja diharapkan dengan segera akan memperluas gagasannya, karena mereka
                   akan mempunyai pengaruh luas di tengah lingkungan masyarakatnya.

                       Sejak berdirinya, Muhammadiyah bukan merupakan partai politik,
                   namun sepanjang sejarah hidup dan perjuangannya Muhammadiyah selalu
                   ikut serta membela kepentingan agama, bangsa dan tanah air. Misalnhya
                   seperti “guru ordonantie” yang dikeluarkan oleh pemerintah Hindia Belanda.
                   Muhammadiyah bersama organisasi politik lainnya seperti SI dan PNI
                   menentang kebijakan tersebut hingga akhirnya pemerintah Hindia Belanda
                   membebaskan para mubaligh dan ordonantie guru tersebut dicabut.
                       Gerakan Muhammadiyah yang digaungkan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan
                   memiliki ciri dan bentuk pergerakan tersendiri pada zaman kolonialisme
                   Hindia Belanda. Ia sangat menentang penjajahan yang dilakukan oleh
                   Belanda namun di sisi lain Kyai Haji Ahmad Dahlan sangat terbuka dan tidak
                   menunjukkan sikap antipati bahkan selalu membuka diri untuk mengadopsi
                   sesuatu yang dianggap baik dari Barat demi kemajuan bangsa.

                       Konsistensi Kyai Haji Ahmad Dahlan dalam mendirikan lembaga-
                   lembaga pendidikan sebagai bentuk implementasi untuk membaur
                   dalam politik etis yang di bentuk oleh pemerintah kolonial yang bersifat
                   diskriminatif. Kebutuhan masyarkat akan pentingnya pendidikan yang tidak
                   bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat pada waktu itu menumbuhkan
                   semangat dari Kyai Haji Ahmad Dahlan untuk memberikan pelayanan

               [200]    K.H. Ahmad Dahlan
   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207