Page 44 - K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)
P. 44

bagi pemecahan berbagai persoalan kehidupan yang dihadapi pemeluk Islam
                   dan kemanusiaan universal. Praktik ajaran Islam yang selama ini cenderung
                   elitis, kurang menyentuh hajat hidup umat lapis bawah, diubah menjadi
                   ajaran fungsional bagi pemecahan persoalan objektif kehidupan umat dan
                   manusia universal.
                       Berbagai ragam ibadah yang seharusnya berfungsi sosial, seperti;
                   zaka  zaka  fitra  da  penyembeliha  hewa  korba  dijadika  pemerinta
                   kolonial sumber pendapatan dan gaji pejabat keagamaan (penghulu dan
                   pengurus masjid). Sementara kebencian atas bangsa Barat meluas menjadi
                   anti pendidikan modern, ilmu pengetahuan & teknologi. Perempuan
                   terpasung menjadi pelayan domestik budaya patriarkhi, terperangkap dalam
                   kebodohan.

                       Islam yang semestinya menjadi ajaran hidup di dunia objektif, menjadi
                   ajaran menuju kematian dan untuk mati. Kebencian pada bangsa Barat,
                   berkelindan dengan sikap anti pengetahuan modern, dan anti kehidupan
                   duniawi. Sikap hidup uzlah atau menyingkir dari kehidupan objektif demikian
                   itu menjadi perangkap umat yang seolah lestari  hidup dalam kebodohan,
                   kemiskinan, kepenyakitan, nyaris tanpa kesatuan organisasional. Seluruhnya
                   diselimuti ajaran-ajaran mistik, berikut selimut misteri yang tidak pernah jelas.



                   B.  Akal dan Ilmu Pengetahuan

                   Perhatian dan fokus kegiatan Muhammadiyah pada periode generasi pendiri
                   yaitu pada pemberdayaan dan pemihakan terhadap kaum pinggiran tersebut
                   di atas, terlihat dari usaha gerakan ini mendirikan rumah sakit, panti asuhan,
                   dan rumah miskin.Fokus kegiatan demikian terutama tercermin dalam
                   lembaga yang dibentuk sejak tahun 1920 yang dikenal dengan akronim PKU
                   (dulu PKO). Kepanjangan akronim ini ialah Penolong Kesengsaraan umum
                   yang bentuk kegiatannya meliputi bidang kesehatan dan pemeliharaan fakir
                   miskin melalui rumah yatim dan rumah miskin. Seluruhnya merupakan usaha
                   pemberdayaan bagi si Ma’un, kaum pinggiran yang terasing dan diasingkan




               [42]    K.H. Ahmad Dahlan
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49