Page 55 - K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)
P. 55

bermaksud untuk diri sendiri,
              supaya dalam dunia ini mendapat
              tempat yang baik. Sedang fikiran
              baru itu timbul dari pada asas
              yang lain, yakni asas cinta-
              kasih. Asas cinta-kasih ini sudah
              barang tentu tiada mengijinkan,
              tiada  memberi   kesempatan,
              beberapa untuk keperluan diri
              sendiri. Akan tetapi mewajibkan  Rumah Sakit Muhammadiyah Bg. P.K.O. Yogyakarta-1924
              berkurban untuk mencapai hidup mulia bagi umum.”
                 Dokter itu berikut berkata: “Dan kalau begitu, apakah yang disebut cinta-
              kasih pada orang-tua, pada isteri dan anak atau lainnya? Tiada lain hanyalah
              mengurbankan diri untuk keselamatan dan bahagiaan orang lain. Begitu juga
              Perserikata  ka    kemasuka  (kentela  Jawa  fikira  cinta-kas  ya  akan
              kita curahkan kepada sesama manusia, supaya dengan cinta-kasih dan kurban
              dapatlah tercapai hidup mulia yang kita maksud seperti tersebut di atas.”
                 Dalam acara yang sama, dokter Soetmo berkata: “Kita mendirikan
              sekolahan, kita ada mendirikan Hizbul Wathan untuk memajukan badan kita.
              Anak yatim pun dapat pemeliharaan dari kita. Banyaklah jalan yang hendak
              kita jalani. Tetapi, haruslah disebutkan di sini, bahwa start kita ada sempit.”
                 Dokter tersebut juga menghimbau kepada publik untuk membantu
              dan berpartisipasi ketika rumah sakit itu didirikan tidak hanya untuk umat
              pemeluk Islam warga bumi putera, tapi juga bagi siapa saja warga bangsa
              dunia. Soetomo menyatakan: “Besuk pagi akan kita buka poliklinik (rumah
              sakit/pen) ini. Siapa juga, baik orang Eropa, baik orang Jawa (orang Bumi),
              baik Cina atau bangsa Arab, boleh datang kemari, akan ditolong dengan
              cuma-cuma, asalkan betul miskin. Kami mengharap tuan-tuan dan nyonya-
              nyonya, hendaknya luluslah poliklinik ini berdirinya, juga oleh bantuan
              tuan-tuan sekaliannya. Pekerjaan poliklinik yang penuh dengan kurban dan
              kemanusiaan. Lagi pula terutama adalah kami pentingkan berseru kepada pers
              (surat kabar), yang memang dapat menolong hal ini yang tiada berhingga.”

                                                                    K.H. Ahmad Dahlan    [53]
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60