Page 56 - K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)
P. 56
Selanjutnya, dokter Soetomo berkata: “Hari ini ialah hari bagi dokter-
dokter, yang bekerja pada poliklinik ini. Hari untuk peringatan bagi
pekerjaannya yang berat akan penyediaan pekerjaan ini. Bagi kita adalah hari
ini hari terima kasih. Terima kasih kepada siapa juga yang menolong dengan
bicara dan tenaga, akan menyampaikan maksud kita itu.”
Dalam wacana perlawanan terhadap Darwinisme, seperti telah disebutkan,
pada rapat istimewa anggota Muhammadiyah 17-18 Juni 1920, yang
dipimpin Kiai Ahmad Dahlan, muncul gagasan pembentukan lembaga yang
kemudian dikenal dengan PKU (Penolong Kesengsaraan Umum). Kegiatan
lembaga ini fokus pada pertolongan terhadap mereka yang menderita akibat
kemiskinan, kebodohan dan tidak sehat atau penyakitan. Kegiatan demikian
semata-mata didorong oleh rasa kemanusian bersumber pada makna dalam
29
ayat-ayat Surat Al-Ma’un.
Berikut ini secara lengkap dimuat dokumen yang terbit beberapa tahun
sesudah Kiai Ahmad Dahlan meninggal dunia pada bulan Februari 1923.
Dokumen tersebut diambil dari Almanak Muhammadiyah 1348 H/ 1929 M,
tempat terbit Yogjakarta, diterbitkan oleh Hood Bestuur. Muhammadiyah
bagian Taman Pustaka, halaman 120-122. Kutipan ini diambil seperti tertulis
pada teks asli yang masih menggunakan ejaan lama.
“Maka oleh Vereeniging Moehammadijah Hindia Timoer didirikan
seboeah bahagian jang diantaranja kami seboet namanja b/g. P. K.O. pada
tempat iboe kotanja Hoofdbestuur Moehammadijah Djogjakarta dan pada
tiap-tiap Tjabang jang soedah koeat serta tjakap akan mengerdjakannja
pekerdjaan b/g P. K.O.itoe, wadjiblah Bestuur tjabang itoe mendirikan P. K.
O. Dengan memakai azas dan maksoednja seperti terseboet di bawah ini:
Azas. Moehammadijah b/g. P. K. O. Bekerdja dan menolong kapada
kesengsaraan oemoem itoe, sekali-kali tidak memandang kanan dan kiri
oesahanja orang lain jang menolong kesengsaraan oemoem, dan tidak poela
oentoek membantoe kepada kehendak orang lain jang akan mendapatkan
pengaroeh dari ra’jat oemoem. Akan tetapi mengadakan itoe hanja mengingat
29). Kiai Syuja’, Islam Berkemajuan; Kisah Perjuangan K.H. Ahmad Dahlan dan
Muhammadiyah Masa Awal (Jakarta, Al-Wasat, 2009), hlm102, 108-109.
[54] K.H. Ahmad Dahlan