Page 286 - Catatan Peradaban Islam
P. 286
As-Saigh at-Tubji Al-Andalusi As-Saraqusti. Keberadaannya
sangat dihormati oleh semua kalangan karena
keseriusannya dalam bidang yang ia tekuni.
Tentang perjalanan hidupnya, sedikit sekali keterangan
yang dapat diketahui tentang kehidupannya. Namun
meskipun begitu, dua orang penerusnya sekaligus yang
pernah mendapatkan pandangan-pandangannya dan ide-
idenya telah mengembang-kan pandangan masing-masing
tentang pendirian Ibnu Bajjah dalam bidang filsafat ilmu.
Mereka adalah Abu Hasan Ali bin Abdul Aziz bin Imam dan
Ibnu Tufail.
Menurut keterangan dari Ibnu Tufail, Ibnu Bajah Para
ahli sejarah meman-dangnya sebagai orang yang
berpengetahuan luas disejajarkan dengan Asy-Syaikh Ar-
Rais (Guru para Raja), Ibnu Sina. Alasan ini disebabkan
karena Ibnu Bajah mampu menguasai tidak kurang dari dua
belas bidang ilmu yang dengan ilmu tersebut ia mampu
menjawab semua permasalahan yang ada. Di samping itu ia
pun menguasai ilmu sastra, tata bahasa dan al-Sharaf.
Ketenarannya dalam beberapa bidang tersebut terdengar
oleh seorang gubernur Zagaroza, maka untuk mendampingi
dirinya sebagai penasehat pemerintahan ia mengangkatnya
menjadi pejabat tinggi dalam pemerin-tahan dan
memposisikannya dalam jabatan yang sangat terhormat.
Ia sangat berjasa dalam memberikan penjelasan Filsafat
Islam yang bersifat sistematis tentang ajaran Aristotelian. Di
tangan Ibnu Bajjah, filsafat yang dipandang oleh sebagian
ahli tassawuf adalah usaha mendewakan akal dengan
meninggalkan wahyu Allah menjadi etika untuk memprotes
pandangan yang materialistis dan duniawi yang dianut oleh
kalangan atas masa itu.
Catatan Peradaban Islam | 279