Page 293 - Catatan Peradaban Islam
P. 293
Selam di Baghdad ia menghabiskan waktunya untuk
mengajar dan menulis. Al-Farabi mengarang sejumlah buku
tentang logika, fisika, ilmu jiwa, metafisika, kimia, ilmu
politik dan musik, dan lain-lain. Tetapi kebanyakan karyanya
dalam bahasa Arab telah hilang dari peredaran. Sekarang
diperkirakan hanya tersisa sekitar tiga puluh buah saja. Yang
terpenting di antaranya ialah:
Agrad al Kitab Maa Ba’da at-Tabi’ah (Intisari Buku
Metafisika),
Al-Jam’u baina Ra’yai al- Hakimaini (Mempertemukan
dua pendapat filosof: Plato dan Aristoteles),
Uyun al-Masai’il (Pokok-pokok Persoalan),
Ara’u Ahl al-Madinah (Fikiran-fikiran Penduduk
Kota),
Ihsa al-‘Ulum (Statistik Ilmu).
Ketika pergolakan politik di Baghdad memuncak tahun
330 H/941 M, Al-Farabi merantau ke Haleb (Allepo) dan
disana ia mendapat perlakuan istimewa dari sultan dinasti
Hamdani yang berkuasa ketika itu, yakni Saifud Dawlah. Atas
perlakuan baik itulah maka Al-Farabi tetap tinggal di Allepo
sampai akhir hayatnya.
Jasa Al-Farabi bagi perkembangan filsafat pada
umumnya dan filsafat Islam khususnya sangat besar.
Menurut banyak sumber, ia menguasai tujuh puluh macam
bahasa dunia dan karenanya Al-Farabi dikenal menguasai
banyak cabang keilmuan.
Dalam bidang ilmu pengetahuan keahliannya yang
paling menonjol ialah dalam ilmu mantik (logika).
Kepiawaiannya di bidang ini jauh melebihi gurunya
286 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman