Page 295 - Catatan Peradaban Islam
P. 295

dari  Tuhan  karena  Tuhan  mengetahui  zat-Nya  dan
            mengetahui  bahwa  Ia  menjadi  dasar  susunan  wujud  yang
            sebaik-baiknya. Ilmunya menjadi sebab bagi wujud semua
            yang diketahui-Nya.

                 Bagaimana  cara  emanasi  itu  terjadi?  Al-Farabi
            mengatakan bahwa Tuhan itu benar-benar Esa sama sekali.
            Karena itu yang keluar dari wujud-Nya pun harus satu wujud
            saja. Kalau yang keluar dari zat Tuhan itu berbilang, maka
            berarti  zat  Tuhan  itu  berbilang.  Menurut  Al-Farabi,  dasar
            adanya emanasi adalah karena dalam pemikiran Tuhan dan
            pemikiran  akal-akal  yang  timbul  dari  Tuhan  terdapat
            kekuatan emanasi dan penciptaan.

                  Al-Farabi berpendapat tentang filasafat kenabian dan
            filsafat  politik  kene-garannya.  Dalam  hal  filsafat  kenabian,
            Al-Farabi berkesimpulan tentang kesetaraan para nabi dan
            filosof  ketiakberhubungan  dengan  Allah.  Pendapatnya  ini
            disandarkan  bahwa  baik  para  Nabi/Rasul  maupun  para
            filosof  sama-sama  dapat  berkomunikasi  dengan  akal  faal
            yakni  akal  kesepuluh  (malaikat).  Perbedaannya,  demikian
            Al-Farabi  komunikasi  Nabi/Rasul  dengan  akal  sepuluh
            terjadi  karena  kekuatan  imajinasi  yang  sangat  luar  biasa,
            sedangkan para filosof berkomunikasi dengan akal sepuluh
            melalui  akal  mustafad,  yaitu  akal  yang  mempunyai
            kesanggupan  dalam  menangkap  inspirasi  dari  akal
            kesepuluh yang ada di luar diri manusia.

                 Selain  itu,  karena  kedekatannya  dengan  kalangan
            pemerintah ia pun banyak berbicara tentang suatu tatanan
            politik  dan  kenegaraan.  Dalam  memandang  negara  ia
            membedakan sebuah negara ke dalam kelompok-kelompok
            tertentu  yang  dalam  pan-dangannya  masing-masing
            memiliki kelebihan dan kekurangan.


            288 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman
   290   291   292   293   294   295   296   297   298   299   300